Tiga biarawan Gereja Ortodoks Koptik tewas ditikam dalam serangan di sebuah biara di Afrika Selatan dan seorang tersangka telah ditangkap, kata polisi, pada Rabu (13/3).
Ketiga biarawan itu dibunuh pada Selasa (12/3) di Biara Santo Markus Rasul dan Santo Samuel Pengiman di Cullinan, yang terletak di sebelah timur Ibu Kota Pretoria. Seorang lainnya dipukuli dengan tongkat besi sebelum berhasil melarikan diri dan bersembunyi di dalam biara, ujar polisi.
Tersangka yang ditangkap adalah seorang pria berusia 35 tahun. Polisi tidak mengungkap nama maupun rincian lain tentangnya. Rencananya, tersangka akan dihadirkan di persidangan pada Kamis (14/3).
Motif serangan itu belum jelas. Juru bicara kepolisian, Kolonel Dimakatso Nevhuhulwi, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelihatannya tidak ada barang yang dicuri dari biara.
Polisi mengatakan pada Selasa bahwa mereka mencari lebih dari satu pelaku.
Serangan mematikan ke gereja dan rumah ibadah lainnya di Afrika Selatan jarang terjadi.
Gereka Ortodoks Koptik memiliki markas utama di Mesir dan keuskupan di beberapa negara. Gereja itu adalah salah satu komunitas Kristen tertua di dunia dan telah menjadi sasaran serangan mematikan oleh militan Islam di Mesir dan wilayah lain.
Serangan di Mesir menurun belakangan ini di tengah pengetatan keamanan di sekitar tempat ibadah umat Kristen di negara mayoritas muslim itu.
Gereja Ortodoks Koptik merilis nama ketiga biarawan yang tewas di Afrika Selatan, yaitu Biarawan Hegumen Takla el-Samuely, Biarawan Yostos ava Markos dan Biarawan Mina ava Markos. Ketiganya adalah warga negara Mesir.
Gereja Ortodoks Koptik Afrika Selatan mengatakan, el-Samuely merupakan wakil keuskupan setempat.
Gereja Koptik juga memiliki pausnya sendiri yang saat ini dijabat Paus Tawadros II. Keuskupan Afrika Selatan mengatakan, Paus Tawadros II sudah mengetahui laporan serangan tersebut dan masih “menunggu diberitahu penyebabnya.”
Duta besar Mesir untuk Afrika Selatan mengunjungi biara itu setelah mengetahui serangan tersebut, kata Gereja Ortodoks Koptik Afriks Selatan. Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan kementerian di Afrika Selatan. [rd/jm]
Forum