Tautan-tautan Akses

AS Jatuhkan Sanksi Baru terhadap Jaringan Program Rudal Iran


Sejumlah oabt-obatan yang dikembangkan dengan bantuan kekuatan nuklir ditampilkan dalam sebuah ekshibisi di Teheran, Iran, pada 12 Desember 2023. (Foto: AP/Vahid Salemi)
Sejumlah oabt-obatan yang dikembangkan dengan bantuan kekuatan nuklir ditampilkan dalam sebuah ekshibisi di Teheran, Iran, pada 12 Desember 2023. (Foto: AP/Vahid Salemi)

Departemen Keuangan AS, pada Rabu (20/3), menjatuhkan sanksi baru terhadap jaringan pengadaan yang mendukung program rudal balistik, nuklir, dan pertahanan Iran.

Jaringan itu berpusat di Iran, Turki, Oman dan Jerman, menurut pernyataan Departemen Keuangan, dan jaringan tersebut memperoleh serat karbon, resin epoksi, dan bahan lain yang digunakan dalam pembuatan rudal.

Menurut Brian Nelson, wakil Menteri Keuangan untuk urusan terorisme dan intelijen keuangan, “jaringan pengadaan rahasia yang rumit” itu memungkinkan Iran terus memelihara konflik dan mempertaruhkan nyawa banyak orang.

Iran telah dihantam berbagai macam sanksi terkait program nuklir dan kemampuannya memproduksi rudal. Bulan lalu, Departemen Keuangan AS mengumumkan sejumlah sanksi yang menargetkan program pengadaan rudal balistik dan drone Iran.

Badan Energi Atom Internasional, IAEA, yang merupakan pengawas nuklir PBB, menuduh Iran mengabaikan upaya pengawasannya. Selama bertahun-tahun, Iran membantah tuduhan bahwa pihaknya mengembangkan senjata nuklir, dan menyatakan kegiatan nuklirnya semata-mata bertujuan untuk upaya damai, seperti pembangkit listrik dan obat-obatan.

Namun, direktur jenderal IAEA pada tahun lalu memperingatkan, Iran telah memiliki cukup uranium dan bahan-bahan lainnya untuk membuat beberapa bom nuklir.

AS secara khusus berfokus pada Iran karena hubungan dan dukungan militeryang negara tersebut berikan kepada sejumlah proksinya di Irak, Lebanon, Suriah, Yaman, dan Jalur Gaza, yang telah menyerang sasaran AS dan Israel.

“Amerika Serikat bertekad menggunakan semua cara untuk mengganggu jaringan yang mendukung proliferasi senjata nuklir Iran yang tidak bertanggung jawab yang mengganggu stabilitas Timur Tengah dan memungkinkan Rusia terus melakukan serangan terhadap Ukraina,” demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS mengenai sanksi baru itu. [ps/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG