Badan urusan HAM PBB meminta negara-negara untuk berhenti menjual atau mengirimkan senjata ke Israel dalam sebuah resolusi yang disahkan Jumat (5/4) yang bertujuan untuk membantu mencegah pelanggaran HAM terhadap warga Palestina di tengah kampanye militer Israel yang gencar di Gaza.
Dewan HAM yang beranggotakan 47 negara memberikan suara 28-6 yang mendukung resolusi tersebut, dengan 13 abstain.
Resolusi tersebut, yang ditujukan pada serangkaian tindakan Israel seperti menghalangi akses terhadap air dan membatasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah-wilayah Palestina, juga menyerukan penyelidik independen yang didukung PBB untuk melaporkan pengiriman senjata, amunisi dan “barang-barang berfungsi ganda” baik untuk tujuan sipil maupun militer, yang dapat digunakan oleh Israel terhadap warga Palestina. Resolusi itu tidak mengikat.
Negara-negara Barat terpecah, Amerika Serikat, Jerman dan negara-negara lain menentang resolusi tersebut, beberapa negara abstain, dan beberapa negara Eropa memberikan suara mendukung.
Israel yang kadang-kadang didukung Amerika Serikat, secara teratur dan terus-menerus mengkritik dewan tersebut karena dugaan bias anti-Israel. Dewan tersebut telah menyetujui lebih banyak resolusi yang menentang Israel atas tindakannya terhadap warga Palestina selama bertahun-tahun dibandingkan terhadap negara mana pun.
Dewan tersebut mengakhiri sesi pertamanya pada tahun ini, yang dimulai pada tanggal 26 Februari, dengan tindakan terhadap lebih dari 40 resolusi mengenai berbagai permasalahan seperti hak-hak anak; lingkungan hidup dan HAM; pencegahan genosida; dan situasi HAM di negara-negara seperti Sudan, Belarus dan Korea Utara.
Resolusi ini muncul di tengah meningkatnya fokus pada pengiriman senjata ke Israel, terutama oleh pendukung terkuatnya, Amerika Serikat, ketika Israel melanjutkan kampanye militernya di Gaza yang telah menyebabkan terbunuhnya hampir 33.000 warga Palestina yang dimulai sebagai respons terhadap serangan di Israel oleh militan bersenjata pada 7 Oktober.
Sebagai tanda semakin besarnya ketidaksabaran Washington terhadap penanganan Israel terhadap kampanye militer tersebut, Presiden AS Joe Biden mengeluarkan peringatan keras kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis bahwa dukungan AS di masa depan terhadap perang Israel di Gaza bergantung pada penerapan cepat langkah-langkah baru untuk melindungi warga sipil dan pekerja bantuan.
Ini adalah pertama kalinya Biden mengancam akan memikirkan kembali dukungannya jika Israel tidak mengubah taktiknya dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. [ab/lt]
Forum