Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin (27/5) mengakui adanya “kegagalan teknis” setelah sebuah serangan udara Israel menewaskan puluhan orang di kota Rafah, di selatan Gaza.
Dalam pidato di hadapan parlemen Israel yang dikenal sebagai Knesset, Netanyahu mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap serangan yang terjadi Minggu malam itu.
“Di Rafah, kami telah mengevakuasi sekitar satu juta warga yang tidak terlibat perang ini, dan meskipun telah melakukan upaya terbaik untuk tidak membahayakan mereka, sayangnya telah terjadi kegagalan teknis semalam. Kami sedang menyelidiki kasus ini dan menyampaikan kesimpulannya karena ini kebijakan kami.”
Israel kembali dikecam keras karena serangan udara ke kamp pengungsi di Rafah, yang menurut beberapa petugas kesehatan telah menewaskan sedikitnya 45 orang. Sebagian korban tewas adalah pengungsi yang tinggal di dalam tenda yang dilalap api. Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. [em/jm]
Forum