Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa dan para pejabat terkemuka dari beberapa negara Timur Tengah di Madrid, Rabu (29/5) setelah Spanyol, Irlandia dan Norwegia mengakui negara Palestina.
Langkah diplomatik yang dilakukan tiga negara Eropa Barat pada hari Selasa dikecam oleh Israel dan tidak akan berdampak langsung terhadap perang sengit di Gaza, namun hal ini merupakan kemenangan bagi Palestina dan dapat mendorong negara-negara Barat lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Mustafa didampingi oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, serta menteri-menteri luar negeri Turki dan Yordania, yakni anggota-anggota kelompok yang disebut Komite Menteri Luar Negeri Negara-negara Arab dan Islam untuk Gaza. Mereka juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares.
Lebih dari 140 negara mengakui negara Palestina, atau lebih dari dua per tiga jumlah negara anggota PBB.
Bersama Spanyol dan Irlandia, kini ada sembilan anggota dari 27 negara Uni Eropa yang secara resmi mengakui negara Palestina. Norwegia bukan anggota UE tetapi kebijakan luar negerinya biasanya sejalan dengan blok tersebut.
Slovenia, yang merupakan anggota UE, akan memutuskan tentang pengakuan negara Palestina pada hari Kamis dan meneruskan keputusannya ke parlemen untuk persetujuan akhir.
Pengakuan negara Palestina telah menyebabkan hubungan antara Uni Eropa dan Israel memburuk. Madrid dan Dublin mendorong Uni Eropa untuk mengambil tindakan terhadap Israel atas serangan yang terus berlanjut terhadap kota Rafah di Gaza selatan.
Keputusan Spanyol, Irlandia dan Norwegia ini diambil setelah tujuh bulan serangan yang dilancarkan Israel menyusul serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di mana militan menyerbu perbatasan Gaza ke Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Serangan udara dan darat Israel telah menewaskan 36.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil. (ab/uh)
Forum