Sebuah kelompok ilmuwan internasional pada hari Senin (3/6) mengatakan bahwa perubahan iklim membuat banjir yang baru-baru ini menghantam wilayah selatan Brazil kini risikonya dua kali lebih besar akan terjadi.
Kondisi curah hujan yang sudah lebat juga disebut akan semakin parah seiring dengan adanya fenomena alam El Nino.
Otoritas setempat menggambarkan peristiwa yang terjadi pada bulan lalu itu sebagai bencana terburuk sepanjang sejarah wilayah tersebut, di mana banjir mengakibatkan lebih dari 170 orang tewas dan hampir 580.000 orang mengungsi setelah badai dan banjir yang menghantam Rio Grande do Sul.
Para ilmuwan menggabungkan hasil pengamatan cuaca dengan hasil dari model iklim, lalu memperkirakan bahwa perubahan iklim telah membuat peristiwa di selatan Brazil itu dua kali lebih mungkin terjadi, dengan intensitas 6% hingga 9% lebih tinggi.
Fenomena El Nino juga disebut para Ilmuwan berkontribusi terhadap suhu yang lebih tinggi di berbagai belahan dunia, serta meningkatkan curah hujan dan risiko banjir di beberapa bagian Amerika, juga bencana yang terjadi baru-baru ini.
Para ilmuwan itu juga menambahkan bahwa kegagalan infrastruktur penting, penggundulan hutan, serta urbanisasi yang cepat di sejumlah kota seperti ibu kota Rio Grande do Sul, Porto Alegre, yang dihuni oleh 1,3 juta orang, turut memperburuk dampak bencana tersebut. [th/jm]
Forum