Tautan-tautan Akses

Isu Iklim

PM Australia: Oposisi akan Ingkari Target Emisi Gas Rumah Kaca Jika Menang Pemilu

PLTU di dekat Muswellbrook di Hunter Valley, Australia, 2 November 2021. PM Anthony Albanese pada Senin (10/6) mengatakan bahwa Partai Liberal akan mengingkari target ambisius Australia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2030 (Foto: Ilustrasi/AP)
PLTU di dekat Muswellbrook di Hunter Valley, Australia, 2 November 2021. PM Anthony Albanese pada Senin (10/6) mengatakan bahwa Partai Liberal akan mengingkari target ambisius Australia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2030 (Foto: Ilustrasi/AP)

Perdana Menteri Anthony Albanese pada Senin (10/6) mengatakan bahwa Partai Liberal akan mengingkari target ambisius Australia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2030 jika partai oposisi itu memenangkan pemilu yang dijadwalkan dalam waktu satu tahun.

Albanese menjadikan tindakan Australia terhadap perubahan iklim sebagai isu dalam pemilu yang dijadwalkan pada bulan Mei mendatang sebagai tanggapan atas komentar yang disampaikan Peter Dutton, pemimpin partai oposisi konservatif itu, kepada surat kabar Australia The Weekend.

Dutton mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar tersebut bahwa dia menentang rencana pemerintah Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah untuk mengurangi emisi sebesar 43% di bawah tingkat tahun 2005 pada akhir dekade ini, dengan mengatakan “tidak ada gunanya menyetujui target yang tidak memiliki prospek untuk mencapainya.”

Albanese mengatakan Australia akan mencapai target tersebut meskipun ada perkiraan dari Otoritas Perubahan Iklim, sebuah lembaga pemerintah, pada November lalu yang memperkirakan penurunan yang bisa dicapai adalah antara 37% dan 42%.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berbicara di Sydney Energy Forum di Sydney, Australia 12 Juli 2022. (Foto: via Reuters)
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berbicara di Sydney Energy Forum di Sydney, Australia 12 Juli 2022. (Foto: via Reuters)

“Peter Dutton meninggalkan aksi iklim. Keputusannya untuk mengabaikan target tahun 2030 berarti dia meninggalkan Perjanjian Paris,” kata Albanese kepada wartawan, mengacu pada perjanjian yang dibuat oleh pemerintah negara-negara tersebut pada konferensi iklim PBB di Paris pada 2015.

“Jika Anda meninggalkan Perjanjian Paris, Anda akan mendukung Libya, Yaman, dan Iran, dan melawan semua mitra dagang utama kita dan semua sekutu penting kita,” kata Albanese.

Juru bicara oposisi bidang iklim dan energi, Ted O'Brien, mengatakan Dutton mengakui bahwa Australia tidak akan memenuhi target 43% yang ditetapkan Parlemen dalam undang-undang pada September 2022. Parlemen menjadikan target tersebut sebagai undang-undang untuk mendongkrak tingkat kesulitan bagi pemerintahan di masa depan yang menginginkan perubahan iklim dan energi dengan target yang tidak seambisius itu.

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengadakan pertemuan di Gedung Parlemen di Canberra pada 13 Desember 2021. (Foto: AFP)
Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengadakan pertemuan di Gedung Parlemen di Canberra pada 13 Desember 2021. (Foto: AFP)

Partai Liberal akan mengungkapkan target pengurangan emisi gas rumah kacanya pada tahun 2030 menjelang pemilu berikutnya, yang mungkin akan ditetapkan oleh Albanese pada akhir tahun 2024, kata O’Brien.

“Kami benar-benar berkomitmen terhadap Perjanjian Paris. Kami benar-benar berkomitmen untuk mencapai nol bersih pada tahun 2050, dan kami memiliki rencana untuk mencapainya,” kata O’Brien kepada Australian Broadcasting Corp.

“Apa yang telah kami lakukan adalah menyerukan Partai Buruh untuk mundur” karena membuat undang-undang tentang janji yang tidak dapat ditepati oleh pemerintah, tambah O’Brien.

Anggota parlemen oposisi memberikan suara menentang target pengurangan sebesar 43% yang ditetapkan undang-undang.

Pemerintahan Partai Liberal sebelumnya berjanji di Paris pada tahun 2015 bahwa Australia akan mengurangi emisi antara 26% dan 28% pada tahun 2030. Partai tersebut tetap berkuasa hingga kalah dalam pemilihan umum pada tahun 2022 dari pemerintahan Albanese.

Partai Liberal belum mengubah target tahun 2030 sejak pertemuan Paris itu namun telah menyamakan janjinya dengan Partai Buruh untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.

Kedua kubu politik mengusulkan jalan yang berbeda untuk mencapai target tahun 2050.

Partai Buruh mengusulkan lebih banyak energi terbarukan seperti listrik yang dihasilkan oleh tenaga surya dan angin, sementara Partai Liberal mengusulkan listrik yang dihasilkan oleh tenaga nuklir. [ab/uh]

See all News Updates of the Day

Peru Umumkan Keadaan Darurat di 3 Wilayah yang Dilanda Kebakaran Hutan 

Foto dari udara yang menunjukkan wilayah hutan di Ucayali, Peru, yang terbakar pada 17 September 2024. (Foto: AFP/Hugo La Rosa)
Foto dari udara yang menunjukkan wilayah hutan di Ucayali, Peru, yang terbakar pada 17 September 2024. (Foto: AFP/Hugo La Rosa)

Presiden Peru Dina Boluarte pada Rabu (18/9) mengumumkan keadaan darurat di tiga wilayah yang terdampak kebakaran hutan dahsyat yang telah menghanguskan sebagian besar ladang pangan di Andean dan Amazon di negara tersebut dan menyebabkan 16 orang tewas.

Wilayah-wilayah utara di Peru – yakni Amazonas, San Martin dan Ucayali -- yang berhutan lebat akan berada di bawah tindakan darurat baru, katanya, menyusul beberapa permintaan dari sejumlah pemerintah daerah agar lebih banyak sumber daya dialokasikan untuk memadamkan kebakaran itu.

Kebakaran hutan sering terjadi di Peru antara bulan Agustus dan November, sebagian besar disebabkan oleh pembakaran padang rumput kering untuk memperluas lahan pertanian dan terkadang oleh praktik perdagangan lahan ilegal (land trafficking), menurut data dari kementerian lingkungan hidup Peru.

Berbicara di istana pemerintah, presiden itu mengatakan Peru telah mencatat 238 kebakaran di sebagian besar wilayahnya, dan sekitar 80% di antaranya telah berhasil “dikendalikan.”

Kepala Bidang Penanggulangan Risiko Bencana dan Pertahanan Negara Kementerian Kesehatan David Aponte mengatakan, sejak 15 Juli hingga saat ini, tercatat 155 orang dilaporkan mengalami gangguan kesehatan terkait kebakaran tersebut, dan 15 orang di antaranya meninggal dunia.

Data satelit yang dianalisis oleh badan penelitian luar angkasa Brazil awal bulan ini mencatat rekor 346.112 titik api di seluruh Amerika Selatan sepanjang tahun ini, melampaui rekor tahun 2007 yaitu 345.322 titik api dalam serangkaian pencatatan data yang dimulai pada tahun 1998. [ab/lt]

Bahan Inovatif untuk Mendinginkan Ruangan

Bahan Inovatif untuk Mendinginkan Ruangan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:09 0:00

Sebuah perusahaan di California mengembangkan teknologi pendinginan baru dengan memanfaatkan lapisan film radiatif. Dengan menyalurkan panas ke antariksa, lapisan film ini bisa menurunkan suhu hingga hampir lima derajat Celsius sehingga membantu mendinginkan benda yang dilingkupinya.

Kebakaran Hutan Landa Komunitas Pegunungan California 

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang berkobar di dekat wilayah perumahan warga di Wrightwood, California, pada 10 September 2024. (Foto: AP/Jae C. Hong)
Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang berkobar di dekat wilayah perumahan warga di Wrightwood, California, pada 10 September 2024. (Foto: AP/Jae C. Hong)

Kebakaran besar hutan melanda komunitas pegunungan Wrightwood di California Selatan pada Rabu (11/9). Pihak berwenang mengimbau penduduk agar meninggalkan barang-barang mereka dan keluar dari kota tersebut.

Sebagian orang mematuhi perintah evakuasi itu yang dikeluarkan untuk komunitas berpenduduk sekitar 4.500 orang di wilayah Pegunungan San Gabriel di sebelah timur Los Angeles. Kebakaran yang disebut Bridge Fire itu telah membesar 10 kali lipat dalam sehari dan membakar wilayah seluas 194 km2 hingga Rabu dini hari. Bridge Fire kini menjadi kebakaran hutan terbesar dari tiga kebakaran hutan besar yang terjadi di California Selatan, membahayakan puluhan ribu rumah dan bangunan lainnya.

Api berkobar selama gelombang panas dengan suhu sekitar 40 derajat Celcius. Suhu akhirnya turun pada Rabu, membuat petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api.

Kebakaran besar lain terjadi di wilayah Barat, mencakup Idaho, Oregon, dan Nevada. Sekitar 20.000 orang harus mengungsi di luar Reno. [ka/ab]

Korban Tewas Topan Yagi di Vietnam Bertambah Jadi 141 Orang

Seorang pria berdiri di Jembatan Long Bien Bridge dan mengamati rumah-rumah yang sebagian terendam air banjir setelah disapu Topan Yagi di Hanoi, Vietnam, Selasa, 10 September 2024. (Foto: Nhac Nguyen/AFP)
Seorang pria berdiri di Jembatan Long Bien Bridge dan mengamati rumah-rumah yang sebagian terendam air banjir setelah disapu Topan Yagi di Hanoi, Vietnam, Selasa, 10 September 2024. (Foto: Nhac Nguyen/AFP)

Pemerintah Vietnam mengatakan, Rabu (11/9), bahwa korban tewas akibat Topan Yagi telah meningkat menjadi 141 orang. Pemerintah juga memperingatkan bahwa air banjir menyebabkan debit air Sungai Merah naik dengan cepat dan mengancam akan menggenangi distrik-distrik pusat kota di Hanoi, ibu kota Vietnam.

Hujan lebat yang disebabkan oleh Topan Yagi telah memicu tanah longsor dan banjir mematikan di seluruh Vietnam utara, menewaskan 141 orang dan 59 lainnya hilang, kata badan penanggulangan bencana. Properti juga mengalamai kerusakan parah. Bisnis dan industri juga terganggu.

Laporan media pemerintah pada Selasa (10/9) malam mengatakan permukaan air Sungai Merah di Hanoi naik 10 sentimeter setiap jam.

Beberapa sekolah di Hanoi telah memerintahkan siswanya untuk tinggal di rumah selama sisa minggu ini karena kekhawatiran akan banjir, sementara ribuan penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah telah dievakuasi, menurut sumber, pemerintah dan media pemerintah. [ft/rs]

Brazil Dilanda Kekeringan Terburuk dalam Lebih 70 Tahun

Pemandangan dari atas yang menunjukkan kekeringan yang melanda Sungai Madeira di wilayah Reis Santo Vieira da Silva, Brazil, pada 7 September 2024. (Foto: Reuters/Bruno Kelly)
Pemandangan dari atas yang menunjukkan kekeringan yang melanda Sungai Madeira di wilayah Reis Santo Vieira da Silva, Brazil, pada 7 September 2024. (Foto: Reuters/Bruno Kelly)

Brazil mengalami kekeringan terburuk sejak pengukuran nasional dimulai lebih dari 70 tahun lalu. Data menunjukkan bahwa hingg 59% wilayah negara itu, atau setara dengan setengah dari luas Amerika Serikat, mengalami tekanan.

Sungai-sungai utama di lembah Amazon mencatat titik terendah dalam sejarah, dan telah menelantarkan puluhan komunitas, seperti Kota Coari, di negara bagian Amazonas.

Penduduk Coari kesulitan mendapatkan pangan, air, dan obat-obatan, karena akses utama ke kota itu melalui air.

Rita Gomes, salah seorang warga, telah tinggal di sebuha rumah terapung di pinggiran Sungai Solimoes selama 24 tahun. Ia kini perlu berjalan di atas area sungai yang mengering untuk mengambil barang-barang yang tiba bagi para warga di Coari.

"Sangat berbahaya jika [kita] terjatuh di lumpur, karena kadang-kadang terdapat ikan pari yang terjebak di sungai, sehingga kami berjalan perlahan melewatinya," ujar Gomes.

Kekeringan bukan satu-satunya masalah yang melanda negara di selatan Amerika itu.

Sejak awal tahun hingga 8 September, Brazil mencatat hampir 160.000 kebakaran, tahun terburuk sejak 2010.

Umumnya kebakaran itu disebabkan ulah manusia sebagai bagian dari proses penggundulan hutan atau pembersihan padang rumput dan lahan pertanian.

Sejauh ini, area seluas Italia telah terbakar di Brazil, dan asap semakin menyulitkan perjalanan melintasi sungai-sungai.

“Kekeringan ini benar-benar merugikan kami,” kata petani Isabel Lima sewaktu ia hendak meninggalkan perahunya.

Ketinggian air sungai mencatat titik terendah dalam sejarah dan hujan lebat diperkirakan baru akan turun Oktober mendatang. [ka/jm]

Tunjukkan lebih banyak

XS
SM
MD
LG