Di saat pihak berwenang China menyelidiki serangan yang terjadi pada Senin (10/6) terhadap empat guru dari sebuah universitas Amerika Serikat di China timur laut, dan motif dari penyerang, yang berusia 55 tahun, yang kini telah ditangkap, pejabat AS menyuarakan kekhawatiran mereka atas insiden tersebut.
Dalam sebuah unggahan di X pada Selasa (11/6), penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan: "Kami sangat prihatin dengan penikaman terhadap warga AS di Jilin City, China."
Sullivan menambahkan bahwa pejabat AS telah menghubungi para guru tersebut dan perwakilan Washington di China "guna memastikan kebutuhan korban dipenuhi dan langkah penegakan hukum yang tepat diambil."
Nicholas Burns, Duta Besar AS untuk China menyuarakan hal yang sama dalam unggahannya di X.
"Saya merasa marah dan sangat risau dengan penikaman yang terjadi terhadap tiga warga negara AS plus seorang non-warganegara AS yang berasal dari Iowa di Jilin, China," katanya. Burns menambahkan bahwa petugas konsuler AS telah mengunjungi keempat korban di rumah sakit pada Selasa.
Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi serangan itu pada Selasa, mengatakan bahwa luka yang dialami para korban tidak terlalu serius. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS Selasa mengatakan mereka telah menjalin kontak dengan pejabat lokal dan memantau secara cermat situasi yang saat ini berlangsung.
Berbicara pada konferensi pers harian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan: "Semua yang cedera segera dibawa ke rumah sakit dan menerima perawatan yang tepat."
Serangan terjadi pada Senin, sebuah hari libur, ketika keempat guru yang berasal dari Cornell College, Iowa, sedang berjalan di taman. Keempatnya berada di China dalam sebuah program kerja sama dengan universitas lokal di China. Orang kelima, seorang warga negara China ditikam ketika berusaha menghentikan serangan itu, kata polisi. [jm/rs]
Forum