Pakistan telah menghentikan pengusiran migran yang tidak memiliki dokumen dari Afghanistan setelah berdiskusi dengan kepala badan pengungsi PBB.
Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, atau UNHCR, mengakhiri kunjungan tiga harinya pada hari Selasa (9/7) dan menyerukan “peningkatan upaya menuju solusi jangka panjang” bagi warga Afghanistan di Pakistan.
Pernyataan UNHCR setelah kunjungannya mengatakan, “Grandi menyatakan apresiasinya bahwa 'Rencana Repatriasi Orang Asing Ilegal' telah ditangguhkan dan meminta jaminan bahwa rencana tersebut akan tetap ditangguhkan.
Seorang pejabat senior Pakistan yang mengetahui pertemuan Grandi dengan para pemimpin di Islamabad mengonfirmasi kepada VOA bahwa Pakistan telah menghentikan deportasi warga Afghanistan. Namun, pejabat itu tidak merinci durasi penangguhan tersebut. Dia berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang berbicara secara terbuka kepada media.
“Pesan kami kepada Grandi adalah masyarakat internasional harus memenuhi tanggung jawabnya atas pemeliharaan dan repatriasi pengungsi Afghanistan. Ini adalah tanggung jawab bersama dan tidak boleh diserahkan kepada Pakistan untuk menanggung seluruh beban tersebut,” kata pejabat itu.
Keputusan untuk menunda pengusiran warga Afghanistan diambil atas dasar kemanusiaan karena memburuknya kondisi ekonomi dan kemanusiaan yang dihadapi Afghanistan yang miskin dan dilanda perang, kata para pejabat Pakistan dan PBB.
Selama kunjungannya, Grandi bertemu dengan Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan para pejabat senior Pakistan lainnya, dan pembicaraan utamanya berfokus pada nasib sekitar 3 juta warga Afghanistan.
Menurut para pejabat Pakistan dan PBB, dari jumlah tersebut, sekitar 1,3 juta orang secara resmi dinyatakan sebagai pengungsi, dan hampir 900.000 orang memegang kartu kewarganegaraan Afghanistan. Sisanya adalah pengungsi tanpa dokumen, atau visa mereka telah habis masa berlakunya saat menunggu untuk mencari suaka di negara ketiga setelah melarikan diri dari pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada Agustus 2021.
Repatriasi
Tindakan repatriasi Pakistan melanjutkan tindakan keras pada bulan November lalu terhadap semua orang asing yang tinggal secara ilegal di negara tersebut, dengan alasan peningkatan dramatis dalam serangan militan dan mengaitkan serangan tersebut dengan orang-orang yang tinggal di antara populasi pengungsi.
Tindakan ini sebagian besar menargetkan lebih dari 1 juta migran dan pencari suaka Afghanistan yang tidak memiliki dokumen resmi atau visa yang sah.
Para pejabat Pakistan dan Afghanistan mengatakan hampir 600.000 warga Afghanistan telah dipulangkan ke tanah air mereka sejak kampanye deportasi dimulai.
Selama berada di Pakistan, Grandi juga melakukan perjalanan ke daerah pengungsi Afghanistan di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa, termasuk ibu kotanya Peshawar, dan bertemu dengan perwakilan mereka.
“Sementara itu, karena Pakistan terus menampung sekitar 3 juta warga Afghanistan, semua solusi perlu dijajaki selain repatriasi sukarela, termasuk pemukiman kembali ke negara ketiga dan solusi jangka panjang di Pakistan,” demikian penutup pernyataan UNHCR.
Islamabad menyatakan bahwa kelompok militan anti-Pakistan yang bercokol di tempat-tempat perlindungan di Afghanistan telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan dan warga sipil sejak Taliban kembali berkuasa di negara tetangga itu tiga tahun lalu.
Pihak berwenang Taliban mengecam pengusiran warga Afghanistan dari Pakistan dan menolak tuduhan bahwa mereka mengizinkan militan menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengancam negara-negara tetangga dan sekitarnya. [my/uh]
Forum