Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Nutrition, Selasa (30/7) menunjukkan konsentrasi logam berat yang ditemukan dalam porsi tunggal (*), beberapa cokelat dan produk berbasis kakao, dalam kebanyakan kasus, terlalu rendah untuk menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen.
Jika hanya mengonsumsi sedikit (satu sajian/sesuai takaran), tidak jadi masalah, tetapi kalau melebihi takaran atau dikombinasikan dengan sumber logam berat lain - seperti makanan laut dan beras coklat yang tidak dicuci - menurut para peneliti, secara kumulatif dapat menambah paparan.
Beberapa kelompok konsumen dan lembaga pengujian independen sebelumnya telah melaporkan adanya kontaminasi logam berat dalam produk kakao seperti cokelat hitam. Tipe tanah tempat penanaman kakao dan pemrosesan dituding sebagai penyebabnya.
Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas George Washington dan ConsumerLab.com menemukan bahwa 70 dari 72 produk yang mengandung kakao yang mereka analisis berada di bawah batas kontaminasi timbal yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drugs Administration/FDA).
Namun, dengan menggunakan batas yang ditetapkan oleh negara bagian California yang lebih ketat, 31 dari 72 produk tercatat melampaui batas timbal, sementara 13 dari 37 produk melampaui batas kadmium.
Para peneliti mengatakan temuan mereka menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin tidak menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi sebagai sajian tunggal. Mengonsumsi porsi yang lebih besar dapat melampaui batas ketat California yang ditetapkan dalam undang-undang yang dikenal sebagai Prop 65.
Porsi tunggal yang direkomendasikan untuk cokelat adalah sekitar 1 hingga 2 ons (30 gram hingga 60 gram). "Jika produk yang terkontaminasi secara keseluruhan dikonsumsi dalam jumlah kecil dan jarang oleh kebanyakan orang, kontaminan ini mungkin tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat," demikian isi makalah tersebut, yang diakhiri dengan seruan untuk pengujian lebih lanjut terhadap produk-produk yang bakal dibeli oleh para konsumen (consumer products).
"Sebaliknya, jika banyak produk tersebut dikonsumsi secara cukup teratur oleh kebanyakan konsumen, paparan zat aditif mungkin dapat menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat."
Kelompok industri cokelat AS, National Confectioners Association, mengatakan penelitian tersebut menegaskan bahwa "cokelat dan kakao aman untuk dikonsumsi dan dapat dinikmati sebagai camilan sebagaimana telah dilakukan selama berabad-abad."
Penelitian yang telah berlangsung lama tersebut menganalisis 72 produk untuk potensi kontaminasi dengan logam berat seperti timbal, kadmium, dan arsenik dalam empat kelompok berbeda pada tahun 2014, 2016, 2019, dan 2022.
"Konsentrasi rata-rata setiap logam yang diuji lebih rendah daripada Prop 65 yang konservatif," kata mereka.
"Namun, mengonsumsi beberapa produk yang diuji, atau lebih dari satu porsi per hari dalam kombinasi dengan sumber yang tidak berasal dari kakao ... dapat menyebabkan paparan yang melebihi (batas) Prop 65."
Para peneliti menggunakan undang-undang California karena undang-undang tersebut menetapkan batas kontaminasi untuk tiga jenis logam berat yang diuji, sementara peraturan FDA hanya menetapkan batas untuk timbal. [es/ft]
(*) Porsi tunggal atau single serving adalah takaran yang tercantum pada label fakta gizi pada kemasan suatu produk.
Forum