Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken Senin malam mengatakan di Tel Aviv bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu telah menerima “proposal perantara” Amerika mengenai kesepakatan gencatan senjata Gaza. Sekarang, terserah Hamas apakah akan menyetujuinya.
Sementara itu, gerakan vaksinasi polio di Gaza diperkirakan akan terus berjalan sesuai rencana pada akhir Agustus dan September, terlepas dari hasil perundingan gencatan senjata terbaru.
“Sekarang Hamaslah yang berkewajiban untuk melakukan hal yang sama,” dan kemudian dengan bantuan mediator Mesir, Qatar dan AS, untuk “bersatu dan merampungkan prosesnya,” kata Blinken kepada para wartawan, tanpa mengatakan apakah kekhawatiran yang dikemukakan kelompok militan Hamas telah diatasi.
Kunjungan Blinken ke Timur Tengah ini terjadi saat AS, Mesir dan Qatar ingin merampungkan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas.
AS mengajukan proposal perantara pada pembicaraan gencatan senjata di Doha pekan lalu. Perundingan dijadwalkan dimulai kembali di Kairo pada pekan ini.
“Kami tidak akan pernah menyerah,” kata Blinken ketika ditanya apakah waktu untuk mencapai kesepakatan itu pada akhirnya akan habis. Ia mengatakan pertemuan empat mata dengan Netanyahu selama 2,5 jam.
Beberapa analis merasa skeptis.
“Saya pikir ada banyak khayalan, dan saya kira khayalan itu ada karena pertaruhannya sekarang begitu tinggi, karena ada potensi konflik ini meluas melampaui perbatasan,” kata Mirette Mabrouk, peneliti senior di Middle East Institute kepada VOA hari Senin.
Seorang juru bicara pemerintah Israel berbicara kepada wartawan pada hari Senin bahwa Netanyahu “berpegang teguh pada prinsip” bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan mempertahankan kehadiran fisik di Koridor Philadelphia – perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir – untuk mencegah apa yang mereka sebut sebagai penambahan pasokan senjata maut Hamas.
Sebelumnya, Hamas menuduh Netanyahu merusak upaya-upaya mediator. Sami Abu Zuhri, anggota biro politik Hamas, mengesampingkan klaim tanda-tanda kemajuan setelah pembicaraan dua hari di Doha sebagai “ilusi.”
Ada urgensi yang kian besar untuk mencapai kesepakatan di tengah kekhawatiran eskalasi regional yang kian luas jika Iran dan proksi Lebanonnya, Hizbullah, melakukan pembalasan atas pembunuhan seorang pemimpin senior Hizbullah di Beirut dan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran oleh Israel.
Israel telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Beirut tetapi tidak mengakui serangan di Teheran, meskipun secara luas Israel dianggap melakukannya.
Blinken akan bertolak ke Mesir dan Qatar akhir pekan ini untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi, serta Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al Thani.
Ancaman polio
Sementara itu gerakan vaksinasi polio di Gaza akan dilanjutkan akhir bulan ini di tengah-tengah meningkatnya ancaman kemunculan kembali virus itu.
“Kami telah menyusun rencana rinci untuk memastikan bahwa mereka yang membutuhkan vaksinasi polio dapat memperolehnya,” kata Blinken setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant hari Senin.
Badan militer Israel yang bertanggung jawab untuk urusan sipil Palestina, COGAT, mengatakan akan terus memfasilitasi masuknya tim-tim medis dan vaksin polio.
COGAT mengatakan bahwa sejak awal perang, 282.126 ampul vaksin polio. Yang cukup untuk 2.821.260 dosis, telah dikirim ke Gaza. Dalam beberapa pekan mendatang, tambahan 60 ribu vaksin akan dikirim untuk memvaksinasi lebih dari satu juta anak-anak.
Organisasi Kesehatan Dunia dan badan anak-anak PBB (UNICEF) telah menyerukan jeda kemanusiaan selama tujuh hari dalam konflik itu agar dua putaran kampanye vaksinasi yang direncanakan pada akhir Agustus dan September di berbagai penjuru Jalur Gaza dapat dilakukan. [uh/ka]
Forum