Gubernur California Gavin Newsom pada pertengahan Agustus mengirim surat ke semua distrik di negara bagian itu. Surat tersebut mendesak mereka untuk membatasi penggunaan ponsel pintar oleh para siswa di lingkungan sekolah.
South Carolina mengambil langkah serupa. Dewan pendidikan negara bagian itu memberitahu semua distrik agar melarang penggunaan ponsel selama jam pelajaran.
California dan South Carolina mengikuti jejak Utah, Florida, dan Louisiana yang telah berusaha membatasi penggunaan ponsel di sekolah-sekolah guna mengurangi gangguan di kelas – dan mengatasi dampak media sosial terhadap kesehatan mental anak-anak dan remaja.
Nathalie Hrizi, seorang guru di San Francisco, California, yang memiliki dua anak usia sekolah, menyambut keputusan Gubernur Newsom.
“Ada baiknya bagi gubernur untuk mempertimbangkan kebutuhan siswa dan pendidik kita di sekolah, di mana ponsel dapat menjadi gangguan yang sangat meresahkan. Saya mengetahui ini dari anak-anak saya sendiri, Anda tahu, mereka masih muda, mereka punya ponsel, mereka sangat ingin menggunakannya sepanjang waktu. Dan itu bisa menghilangkan pengalaman di kelas. Jadi, menurut saya, harus ada pembatasan yang lebih ketat," ujar Hrizi.
Pembatasan penggunaan ponsel sebetulnya sudah diberlakukan di banyak sekolah di AS, termasuk di California. Namun peraturan tersebut beragam dari distrik ke distrik, dan tidak mudah ditegakkan. Para siswa sering kali menemukan cara untuk melanggar peraturan, seperti menyembunyikan ponsel di pangkuan mereka. Beberapa orang tua juga menyatakan keberatan, karena khawatir larangan seperti itu dapat menyulitkan mereka berkomunikasi dengan anak-anak mereka jika terjadi keadaan darurat.
Dewan Sekolah South Carolina dilaporkan akan segera menyusun proposal mengenai peraturan pembatasan akses ponsel. Langkah ini dilakukan agar semua distrik di negara bagian itu mempunyai waktu untuk menyesuaikan peraturan mereka sendiri sesuai pedoman pemerintah negara bagian.
Distrik Sekolah Rock Hill di South Carolina Selatan sebetulnya sudah memberlakukan pembatasan itu. Di sana, ponsel pintar tidak boleh digunakan di kelas, namun tidak dilarang di lingkungan sekolah karena banyak siswa yang memerlukannya untuk mengoordinasikan perjalanan pulang pergi mereka dan aktivitas-aktivitas lain.
Lindsay Machak, juru bicara distrik itu, mengatakan banyak guru merasa puas.
“Apa yang kami dengar dari para guru adalah bahwa ini merupakan perubahan yang sangat positif, dan ini menunjukkan bahwa anak-anak kami terhubung kembali tidak hanya satu sama lain, tetapi juga dengan pengajaran dan pembelajaran,” ujarnya.
Gubernur Cailfornia, dalam suratnya kepada semua distrik, menyatakan, mereka harus segera bertindak untuk membantu siswa fokus di sekolah. Dia juga menyinggung risiko ponsel terhadap kesejahteraan generasi muda, sebuah topik yang mendapat perhatian baru pada bulan Juni setelah pejabat tertinggi urusan kesehatan AS Vivek Murthy meminta Kongres untuk mewajibkan label peringatan pada platform media sosial.
Pernyataan Newsom tersebut bukanlah sebuah mandat namun mendorong semua distrik untuk bertindak. Newsom sendiri pernah menandatangani undang-undang pada tahun 2019 yang memberikan kewenangan kepada distrik untuk mengatur akses ponsel pintar siswa selama jam sekolah.
Antero Garcia, seorang dosen di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Universitas Stanford, mengatakan perdebatan mengenai pelarangan ponsel di sekolah untuk meningkatkan hasil akademik bukanlah hal baru. Namun, katanya, para pejabat sering kali menggunakan pelarangan sebagai solusi dibandingkan mencari cara untuk mengintegrasikan perangkat digital sebagai alat pembelajaran.
Beberapa sekolah dan distrik di California telah mengambil tindakan. Los Angeles Unified, distrik sekolah terbesar kedua di negara bagian ini dengan lebih dari 500.000 siswa, baru-baru ini mengeluarkan larangan penggunaan ponsel siswa selama jam sekolah yang akan mulai berlaku pada bulan Januari mendatang.
DPRD South Carolina musim panas ini menyetujui peraturan yang berlaku satu tahun, dalam anggaran negara bagian itu, yang mewajibkan sekolah melarang penggunaan ponsel oleh siswa atau tidak mendapatkan dana pemerintah. Sekolah-sekolah itu memiliki waktu hingga awal tahun 2025 untuk menerapkan peraturan itu atau mendapat hukuman.
Survei singkat terhadap guru-guru di South Carolina pada bulan Mei menunjukkan 92% mendukung pembatasan akses ponsel di ruang kelas dan 55% menginginkan larangan total. Mereka umumnya menganggap ponsel adalah gangguan sehari-hari dalam pembelajaran. [ab/ka]
Forum