Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan pada Selasa (17/9) bahwa upaya untuk mencapai gencatan senjata Gaza "sedang berlangsung.” Perang tersebut terus berkecamuk hingga mencapai 11 bulan meskipun pembicaraan untuk mengakhiri perang telah dilakukan dalam beberapa putaran.
"Upaya tersebut masih berlangsung dan saluran komunikasi tetap terbuka... tujuan, kunjungan, dan pertemuan masih berlangsung," kata Juru Bicara Kementerian Majed al-Ansari kepada wartawan.
Negosiasi di balik layar selama berbulan-bulan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat tak berhasil menghentikan pertempuran antara Hamas dan Israel, selain dari gencatan senjata selama satu minggu pada akhir November.
Mediasi terbaru di Doha dan Kairo didasarkan pada kerangka kerja yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Mei. Selain itu, "proposal penghubung" yang diajukan pada Agustus diajukan kepada pihak-pihak yang bertikai.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pada Senin (16/9) bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan mengunjungi Mesir pada minggu ini untuk "membahas upaya untuk mencapai gencatan senjata.” Lawatan itu adalah perjalanannya Blinken kesepuluh ke wilayah tersebut sejak perang Jalur Gaza pecah pada 7 Oktober.
Setelah pembicaraan langsung pada bulan lalu di Mesir dan Qatar gagal mencapai kesepakatan, Washington mengindikasikan bahwa para mediator sedang mempersiapkan untuk membuat kerangka kerja lain yang disesuaikan untuk gencatan senjata.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller, mengatakan pada Senin (16/9) bahwa Washington sedang bekerja "dengan cepat" pada proposal baru.
Ansari enggan berkomentar apakah ada proposal lebih lanjut yang disampaikan kepada Israel atau Hamas.
"Ketika menyangkut kemungkinan kesepakatan yang akan terjadi dalam waktu dekat, tentu saja kami tetap berharap di setiap titik," katanya.
"Saya tidak dapat mengomentari prospek kesepakatan yang akan terjadi saat ini, tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa kami tetap berharap dan kami melanjutkan upaya kami,” imbuhnya.
Hamas mengatakan delegasinya bertemu dengan mediator Qatar dan Mesir di Doha pada minggu lalu untuk membahas gencatan senjata dan kemungkinan pertukaran sandera dan tahanan, lagi-lagi tanpa mengindikasikan apakah ada terobosan yang berhasil dicapai.
Israel mendapat tekanan yang meningkat untuk mencapai kesepakatan setelah kematian enam sandera pada awal September. Jasad mereka ditemukan dari terowongan Gaza.
Namun dalam menghadapi seruan eksternal untuk mencapai kesepakatan, baik Israel maupun Hamas secara terbuka mengisyaratkan posisi negosiasi mereka semakin dalam.
Israel pada Selasa (17/9) mengumumkan perluasan tujuan perangnya, mengalihkan perlawanannya terhadap Hamas di Gaza untuk fokus pada Hizbullah di sepanjang perbatasan utara dengan Lebanon. [ah/es]
Forum