Pemerintah Inggris pada Rabu (18/9) mengatakan, pihaknya telah memanggil duta besar Rusia untuk mengutuk, apa yang mereka sebut sebagai “tindak serangan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak berdasar terhadap Inggris” oleh pemerintah Rusia.
Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrei Kelin, telah diberitahu bahwa tindakan Rusia, termasuk klaim terkait mata-mata terhadap enam diplomat Inggris adalah “jahat dan sama sekali tidak berdasar”, bertentangan dengan Konvensi Wina tentang hubungan diplomatik, kata Kementerian Luar Negeri Inggris.
"Pola perilaku ini sepenuhnya tidak dapat diterima, sangat tidak profesional, dan di bawah standar perilaku antarnegara,” tambah kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kemarahan ini muncul setelah badan keamanan Rusia FSB, mengumumkan pekan lalu bahwa akreditasi sejumlah diplomat Inggris ditarik, karena dugaan tindakan spionase dan “mengancam keamanan Rusia”.
Enam diplomat itu telah meninggalkan Rusia dan digantikan.
Inggris langsung menolak tuduhan bahwa diplomat mereka merupakan mata-mata dan mengindikasikan bahwa ini merupakan balasan, setelah langkah Barat melawan “aktivitas yang digerakkan negara Rusia di seluruh Eropa dan Inggris.”
Inggris mengumumkan pada Mei lalu bahwa mereka mengusir atase pertahanan Rusia karena tindakan mata-mata, dan mengubah status bangunan-bangunan diplomatik dari beberapa properti Rusia.
Inggris juga menerapkan sebuah pembatasan selama lima tahun terhadap penempatan para diplomat Rusia, yang membuat sejumlah dari mereka meninggalkan Inggris.
Pernyataan pada Rabu itu juga mengatakan bahwa klaim mata-mata oleh Rusia adalah “perkembangan terakhir dalam sebuah tindakan yang disengaja oleh Rusia untuk menekan dan mengancam keamanan dan demokrasi Inggris dan menurunkan dukungan mereka pada Ukraina.”
“Upaya ini tidak akan berhasil. Rusia harus menghentikan aktivitas ini segera,” tambah kementerian itu.
Hubungan antara London dan Moskow telah jatuh ke tingkat terendah selama bertahun-tahun setelah tindakan meracuni terhadap dua tokoh utama pembangkang Rusia di Inggris dan klaim terkait peretasan serta campur tangan politik.
Inggris merupakan salah satu pendukung terbesar Ukraina dalam hal militer pada perang yang dipicu oleh invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022.
Ukraina saat ini tengah meminta persetujuan Inggris dan Amerika Serikat untuk menggunakan rudal jarak jauh mereka guna menghantam target-target di dalam wilayah Rusia, di mana Presiden Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa hal itu akan membawa NATO langsung berada dalam konflik dengan Moskow.
Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Keir Starmer menunda keputusan terkait upaya itu dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih pada Jumat pekan lalu. [ns/uh]
Forum