Tautan-tautan Akses

Kendaraan Terkoneksi China dan Rusia akan Dilarang Dijual di Amerika Serikat


FILE - Kendaraan listrik (EV) BYD Seal dipamerkan di dealer mobil di Shanghai, China, 3 Februari 2023. (Aly Song/REUTERS)
FILE - Kendaraan listrik (EV) BYD Seal dipamerkan di dealer mobil di Shanghai, China, 3 Februari 2023. (Aly Song/REUTERS)

Departemen Perdagangan Amerika Serikat, Senin (23/9) mengumumkan akan melarang penjualan kendaraan terkoneksi yang menggunakan teknologi China dan Rusia, dengan alasan risiko keamanan nasional.

Usulan regulasi tersebut merupakan salah satu pendekatan keras Presiden AS Joe Biden terhadap China dan dikeluarkan setelah adanya pengumuman pada bulan Februari lalu tentang penyelidikan terhadap risiko keamanan yang ditimbulkan teknologi China terkait mobil.

Perangkat elektronik kian terintegrasi ke mobil-mobil modern, yang dapat terhubung ke perangkat pribadi, kendaraan lain, infrastruktur dan produsen di Amerika Serikat —termasuk mobil listrik dan mobil swakemudi.

Regulasi itu mencakup pelarangan perangkat lunak dan perangkat keras yang menghubungkan kendaraan ke dunia luar.

“Akses berbahaya ke sistem ini dapat memungkinkan pihak asing mengakses dan mengumpulkan data kita yang paling sensitif dan memanipulasi mobil-mobil di jalan raya Amerika dari jarak jauh,” jelas Biro Industri dan Keamanan departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Amerika Serikat tidak menyebutkan secara spesifik produsen atau model mana yang kemungkinan besar akan terdampak regulasi tersebut.

Menanggapi laporan mengenai larangan itu sebelum diumumkan, China pada hari yang sama memperingatkan Amerika Serikat agar tidak “bertindak diskriminatif” terhadap perusahaan-perusahaannya.

“China menentang perluasan konsep Amerika Serikat soal keamanan nasional dan tindakan-tindakan diskriminatif yang dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan dan produk-produk China,” ujar juru bicara kementerian luar negeri China, Lin Jian.

Dewan Kebijakan Otomotif Amerika (AAPC), yang mewakili tiga perusahaan raksasa, General Motors, Ford dan Stellantis, belum memberikan tanggapannya saat dihubungi kantor berita AFP.

Pemerintahan Biden bulan ini mengumumkan bea masuk 100 persen untuk kendaraan listrik Tionglok dan kenaikan tarif lainnya senilai miliaran dolar. Kedua langkah tersebut juga memicu tanggapan keras dari Beijing.

Hingga kini, tidak ada kendaraan merek China yang dijual di Amerika Serikat. [br/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG