Ribuan penggemar tampak menitikkan air mata haru saat berkumpul di kebun binatang Tokyo pada Sabtu (28/9) untuk mengucapkan selamat tinggal kepada sepasang panda yang akan kembali ke tanah airnya, China. Momen penuh emosi ini akan menjadi kenangan tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Para penggemar mengenakan kaus oblong, topi, dan payung matahari bergambar beruang hitam dan putih. Mereka terlihat meneteskan air mata, berswafoto, dan melambaikan tangan dengan penuh semangat kepada pasangan Ri Ri dan Shin Shin pada hari terakhir pasangan panda tersebut berada di Kebun Binatang Ueno, Tokyo.
Antrean lebih dari 2.000 penggemar panda tampak mengular di luar kebun binatang pada Sabtu (28/9) pagi. Beberapa di antara mereka bahkan rela bermalam di sana dengan bermodal selimut piknik dan kursi berkemah. Suasana penuh semangat terlihat saat mereka menunggu momen terakhir untuk bertemu dengan panda kesayangan mereka.
Di antara pengunjung yang bersemangat itu adalah Mayuko Sumida, 44 tahun. Ia rela tiba di kebun binatang itu sekitar pukul 22.000 pada malam sebelumnya, sambil membawa gantungan kunci berbentuk panda.
"Saya patah hati," katanya.
"Mereka adalah duet terbaik yang memberi kenyamanan dan senyuman bagi saya."
Panda merupakan mamalia yang sangat populer di seluruh dunia. China meminjamkannya sebagai bagian dari program "diplomasi panda" untuk membina hubungan dengan negara lain.
Pasangan panda Ri Ri dan Shin Shin tiba di Kebun Binatang Ueno pada 2011 dan akan tinggal di sana hingga Februari 2026. Namun, Jepang dan China sepakat bahwa akan lebih baik bagi kedua panda berusia 19 tahun itu untuk segera kembali ke China mengingat kesehatan mereka yang menurun.
Mereka akan diterbangkan kembali ke negara asalnya, China, pada Minggu (29/9).
Pihak kebun binatang pada Sabtu (28/9) menerapkan langkah-langkah ketat untuk mengendalikan kerumunan.
“Ri Ri dan Shin Shin "seperti matahari bagi saya" dan "selalu memberi saya dukungan emosional", kata Machiko Seki, yang seperti penggemar lainnya mengenakan pakaian hitam untuk menghindari pantulan jendela yang merusak foto-foto mereka, kepada AFP.
"Saat saya melihat senyum mereka, apa pun yang membuat saya khawatir hilang begitu saja... Saya sangat bersyukur kepada mereka," kata perempuan berusia 50-an itu sambil meneteskan air mata.
Pasangan itu melahirkan anak panda Xiang Xiang pada 2017, bayi panda pertama di kebun binatang itu sejak 1988, yang menjadi daya tarik besar. Ri Ri dan Shin Shin juga melahirkan sepasang bayi pada kembar pada 2021.
Banyak penggemar yang menangis saat Xiang Xiang dikembalikan ke China pada tahun lalu. Kepulangannya ke China bahkan disiarkan langsung di televisi lokal.
Michiyo Matoba, 61 tahun, datang menemui orang tua Xiang Xiang hampir setiap minggu.
"Ri Ri senang memanjat pohon, jadi saya berharap dia bisa menikmati pegunungan China sebanyak yang dia inginkan. Sementara itu, semoga Shin Shin yang senang makan bisa segera makan sepuasnya setelah kesehatannya pulih," ungkapnya.
Meskipun ada diplomasi panda, hubungan antara China dan Jepang terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir menyusul meningkatnya kekuatan maritim Beijing.
Politik, kata Matoba, tidak mengubah cintanya pada hewan.
"Seperti halnya panda, saya berharap Jepang dan China bisa berteman," katanya.
Menurut kelompok lingkungan WWF, diperkirakan hanya ada 1.860 panda raksasa yang masih hidup di alam liar, terutama di hutan bambu di pegunungan China.
Ada sekitar 600 panda yang hidup di penangkaran di pusat panda, kebun binatang, dan taman margasatwa di seluruh dunia. [ah/ft]
Forum