Meksiko mengumumkan pada Selasa (22/10) bahwa mereka telah menangkap tersangka pembunuh seorang pastor Katolik dan pembela hak-hak asasi manusia (HAM) terkemuka; yang pembunuhannya memicu kecaman internasional.
Pastor Marcelo Perez, 51 tahun, ditembak mati pada Minggu (20/10) di negara bagian selatan Chiapas, yang telah diguncang oleh meningkatnya kekerasan yang berhubungan dengan geng.
Kantor jaksa penuntut umum Chiapas mengidentifikasi tersangka “aktor intelektual” kejahatan itu sebagai Edgar “N,” sesuai dengan praktik yang biasa dilakukan dengan tidak memberikan nama lengkap.
Mereka menyebut telah menggunakan rekaman kamera keamanan, keterangan saksi, dan petunjuk lain untuk mengidentifikasi tersangka.
Pekerjaan Perez dalam bidang HAM telah diakui berbagai organisasi internasional.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM di Meksiko mengecam pembunuhan pastor suku asli tersebut dan menyerukan penyelidikan yang “menyeluruh.”
Rodrigo Aguilar Martinez, uskup kota San Cristobal de las Casas di bagian selatan Meksiko, menyerukan “tindakan tegas untuk memulihkan perdamaian di negara itu, khususnya di Chiapas.”
Perez baru saja merayakan misa di San Cristobal de las Casas ketika dua orang yang mengendarai sepeda motor menembaki kendaraannya.
Dia telah menerima ancaman setelah berbicara menentang perdagangan narkoba dan kekerasan terkait di Chiapas, yang telah dicengkeram oleh perang antar kartel.
Ratusan pelayat menghadiri pemakaman Perez di kampung halamannya pada Selasa, meneriakkan “Hidup Pastor Marcelo, pastor orang miskin!”
Meksiko telah mengalami lebih dari 450.000 pembunuhan sejak operasi anti-narkoba militer yang kontroversial diluncurkan pada 2006, menurut angka resmi. [th/ns]
Forum