Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) pada Selasa (22/10) melaporkan bahwa satu orang meninggal dan puluhan lainnya jatuh sakit, akibat wabah bakteri E. Coli yang terkait dengan hamburger Quarter Pounder McDonald’s.
Menurut CDC, wabah yang dimulai pada akhir September ini menjangkau 10 negara bagian barat, dengan sebagian besar dari 49 kasus terkonsentrasi di Colorado dan Nebraska.
Saham restoran cepat saji itu pun turun lebih dari enam persen saat penutupan pasar, setelah pengumuman itu disampaikan.
Sepuluh orang telah dirawat di rumah sakit, termasuk satu anak-anak yang menderita sindrom uremik hemolitik; kondisi serius yang merusak pembuluh darah di ginjal.
“Satu orang lansia di Colorado telah meninggal,” kata CDC.
Semua orang yang terkena dampak membawa jenis E. Coli yang sama, dan melaporkan bahwa mereka makan di McDonald’s sebelum mengalami gejala mereka; sebagian besar secara khusus mengingat telah memakan Quarter Pounders.
Meski para penyelidik belum menentukan secara pasti bahan yang menyebabkan wabah tersebut, mereka fokus pada irisan bawang bombay dan roti daging sapi – yang keduanya telah disingkirkan dari restoran-restoran yang terkena dampak, sembari menunggu penyelidikan lebih lanjut.
“Keamanan pangan sangat penting bagi saya dan semua orang di McDonald's,” ujar Joe Erlinger, presiden McDonald's Amerika Serikat dalam sebuah pesan video.
“Kami telah mengambil langkah-langkah untuk secara proaktif menyingkirkan bawang bombay iris, yang digunakan dalam produk Quarter Pounders, di beberapa negara bagian tertentu.”
“Kami juga telah memutuskan untuk sementara mencabut menu Quarter Pounders dari sejumlah restoran di beberapa negara bagian.”
Dia menambahkan bahwa sebagian besar negara bagian tidak terpengaruh. Di setiap negara bagian yang terkena dampak, menu-menu lain, termasuk produk daging sapi lainnya, tetap tersedia.
CDC menyarankan mereka yang mengonsumsi Quarter Pounder dan mengalami gejala keracunan E. Coli, seperti diare, demam lebih dari 38,9 derajat celcius, dan muntah-muntah, untuk segera mencari pertolongan medis.
Gejala biasanya dimulai tiga sampai empat hari setelah terpapar, dan sebagian besar orang akan sembuh dalam waktu lima sampai tujuh hari tanpa pengobatan. Namun, pada beberapa kasus bisa menjadi parah dan memerlukan rawat inap. [th/ns]
Forum