Tautan-tautan Akses

Arab Saudi Berkomitmen Pertahankan Kapasitas Produksi Minyak Mentah Sambil Kejar Target Iklim


Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman Al Saud dalam pertemuan Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh, Arab Saudi 29 Oktober 2024. (Hamad I Mohammed/REUTERS)
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman Al Saud dalam pertemuan Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh, Arab Saudi 29 Oktober 2024. (Hamad I Mohammed/REUTERS)

Lebih dari 100 negara melobi “penghapusan bertahap” bahan bakar fosil di COP28 yang diadakan di Uni Emirat Arab. Namun menghadapi tentangan dari kelompok produsen minyak pimpinan Arab Saudi, OPEC, yang berargumen bahwa dunia bisa mengurangi emisi karbon tanpa mengucilkan bahan bakar tertentu.

Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abulaziz bin Salman, Selasa (29/10) mengatakan negaranya “berkomitmen” untuk mempertahankan kapasitas produksi minyak mentah sebesar 12,3 juta barel per hari.

Berbicara dalam konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan (Future Investment Initiative/FII) di Riyadh, Pangeran Abdulaziz mengatakan bahwa eksportir minyak terbesar di dunia itu akan mempertahankan target produksi minyak mentahnya sembari berupaya mencapai target iklimnya.

“Kami akan memonetisasi setiap molekul energi yang dimiliki negeri ini, titik,” kata Pangeran Abdulaziz. Kebijakan tersebut akan dilakukan seiring dengan tujuan-tujuan lain, seperti pengurangan emisi, tambahnya.

“Kami berkomitmen untuk mempertahankan kapasitas minyak mentah 12,3 juta (barel per hari) dan kami bangga akan hal itu,” katanya. Pernyataannya disampaikan menjelang pengumuman mengenai pertukaran kredit karbon yang melibatkan dana kekayaan negara Arab Saudi, yang diperkirakan akan disampaikan hari Selasa.

Konferensi tahunan Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh, 29 Oktober 2024. (Fayez Nureldine / AFP)
Konferensi tahunan Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh, 29 Oktober 2024. (Fayez Nureldine / AFP)

Tahun lalu, Arab Saudi mendukung sebuah kesepakatan pada konferensi iklim PBB, COP28, yang memberikan lebih banyak kelonggaran kepada negara-negara untuk menapaki jalur masing-masing menuju berbagai sumber energi yang lebih bersih.

Lebih dari 100 negara telah melobi “penghapusan bertahap” bahan bakar fosil di COP28 yang diadakan di Uni Emirat Arab. Namun, mereka menghadapi tentangan dari kelompok produsen minyak pimpinan Arab Saudi, OPEC, yang berargumen bahwa dunia bisa mengurangi emisi karbon tanpa mengucilkan bahan bakar tertentu.

“Kami tidak malu akan rekam jejak kami dalam hal emisi,” kata Pangeran Abdulaziz dalam konferensi FII. “Kami bangga akan hal itu, tetapi para pakar mencoba menciptakan pengalihan agar kami tidak menyandang status sebagai negara yang terhormat dan bermoral.”

Ia juga mengatakan bahwa Arab Saudi akan memperbarui janji iklim nasionalnya di bawah Perjanjian Paris untuk meningkatkan targetnya.

“Kami memastikan bahwa kami akan memiliki NDC (Nationally Determined Contribution atau Kontribusi Nasional yang Ditentukan) yang diperbarui tahun depan, dan saya bisa jamin bahwa angkanya akan lebih tinggi.” [th/rd]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG