Para petugas SAR menyisir tumpukan beton dan logam bengkok untuk mencari korban selamat pada Jumat (1/11) setelah atap runtuh di pintu masuk stasiun kereta api di Kota Novi Sad, Serbia menewaskan 14 orang.
Derek dan buldoser membantu melewati reruntuhan bersama puluhan penyelamat dan pekerja konstruksi, sementara staf medis dan ambulans menunggu di dekatnya.
Runtuhnya atap sepanjang 35 meter terjadi pada siang hari waktu setempat (11.00 GMT) pada hari yang cerah di kota tersebut, sekitar 70 kilometer barat laut ibu kota, Beograd. Jenazah-jenazah ditarik dari reruntuhan sepanjang sore hingga malam hari.
“Jendela kami terbuka karena cuaca di luar hangat dan saya mendengar suara gemuruh besar dan melihat gumpalan debu, hanya itu yang saya lihat. Belakangan saya mendengar apa yang terjadi,” kata Vera, seorang pensiunan berusia 86 tahun yang tinggal sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
Luka Causic, yang mengepalai pusat manajemen darurat di Kementerian Dalam Negeri mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan menjadi rumit karena beratnya beton dan diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang malam.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Ivica Dacic mengatakan kepada kantor berita Tanjug bahwa dia memperkirakan jumlah korban tewas tidak akan meningkat secara signifikan.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan lima dari korban yang tewas belum teridentifikasi.
“Sulit untuk mengatakan sesuatu yang berarti,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi. "Sebagai presiden Serbia, saya menuntut semua orang yang bertanggung jawab atas hal ini...dihukum."
Menurut saluran berita N1, pejabat kereta api, yang melaporkan bahwa rekonstruksi bangunan telah selesai musim panas ini, mengatakan keberangkatan dari stasiun dihentikan. Bagian atap yang runtuh belum termasuk dalam proyek tersebut, kata N1.
“Ini adalah Jumat (1/11) kelam bagi seluruh Serbia dan Novi Sad,” kata Perdana Menteri Milos Vucevic kepada wartawan.
"Terlepas dari kenyataan bahwa bangunan ini dibangun pada 1964, kami akan mendesak agar mereka yang bertanggung jawab atas tragedi ini diidentifikasi." [ft/AH]