Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan pada Senin (17/2) bahwa peningkatan anggaran pertahanan negara-negara anggota Uni Eropa tidak akan lagi dianggap berlebihan.
Tusk berbicara setelah perundingan darurat di Paris, yang diadakan setelah kejutan diplomatik AS terhadap Ukraina yang telah membuat aliansi yang dulunya solid itu menjadi terganggu dan membuat warga Eropa mempertanyakan keandalan mitra transatlantik utama mereka.
Wakil Presiden AS JD Vance dan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pekan lalu mempertanyakan komitmen keamanan Eropa dan prinsip-prinsip demokrasi fundamentalnya.
Negara-negara Eropa bertekad untuk memperkuat Ukraina sesuai kemampuan mereka dan meningkatkan anggaran pertahanan.
Namun, bahkan jika ada konsensus umum untuk melampaui target pengeluaran 2% dari produk domestik bruto untuk pertahanan, tidak jelas bagaimana target itu bisa mencapai 3%.
Tusk menyebut keputusan untuk tidak menganggap peningkatan anggaran pertahanan sebagai sesuatu yang berlebihan sebagai “pengakuan yang sangat serius terhadap logika.”
“Ada kesepakatan dan suara bulat bahwa peningkatan signifikan dalam anggaran pertahanan mutlak diperlukan dan tidak perlu merasa kesal jika sekutu Amerika mengatakan: belanjakan lebih banyak, jadilah lebih kuat dan lebih tangguh, karena kata-kata itu pasti dibenarkan oleh fakta,” katanya.
Tusk telah lama berencana untuk mendesak para pemimpin lain untuk berinvestasi lebih banyak dalam pertahanan.
Polandia menghabiskan lebih dari 4% PDB-nya untuk pertahanan, lebih besar daripada anggota NATO lainnya. [lt/ns]
Forum