Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinannya atas hilangnya beberapa pengacara dan aktivis hak asasi manusia yang terkemuka di Tiongkok.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika, P.J Crowley, mengatakan kepada wartawan, Selasa, banyak pembela hak asasi di Tiongkok telah hilang sejak pertengahan Februari, ketika pihak berwajib melancarkan penindakan untuk mencegah pergolakan rakyat seperti yang terjadi di dunia Arab. Ia mengatakan Teng Biao, Tang Jitian, Jiang Tianyong dan Gu Chuan hilang antara tanggal 16 Februari dan 19 Februari.
Crowley mengatakan Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinan kepada Tiongkok mengenai penggunaan hukuman di luar hukum terhadap para aktivis HAM. Ia menambahkan bahwa Washington terus mendesak Tiongkok agar menjunjung kewajiban hak asasi universal yang diakui internasional, termasuk kebebasan mengurakan pendapat, kebebasan berorganisasi dan kebebasan berkumpul.
Beijing telah menolak kecaman mengenai hak asasi di Tiongkok sebagai campur-tangan dalam masalah dalam negerinya.