Perwakilan dari Korea Utara dan Selatan mengadakan pertemuan tatap muka pada hari Selasa. Pertemuan yang jarang terjadi didorong oleh bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang. Para delegasi membahas kerjasama dalam meneliti potensi letusan pada sebuah gunung berapi Korea Utara.
Delegasi Korea Utara, termasuk di antaranya tiga pakar gunung berapi, menyeberang ke Selatan untuk pertemuan ini, yang berlangsung di kantor imigrasi di kota perbatasan, Munsan. Mereka disambut oleh para pakar geologi Korea Selatan untuk pembicaraan sehari mengenai Gunung Paektu.
Salah satu ilmuwan Korea Selatan yang berpartisipasi dalam pertemuan mengatakan pembicaraan selama satu hari tersebut berakhir dengan usulan Korea Utara untuk perundingan lebih lanjut bulan depan. Korea Selatan menyampaikan pihaknya mempertimbangkan kemungkinan tersebut.
Yang Moo-jin, dosen Universitas Studi Korea Utara di Seoul, memandang diskusi ilmiah akan dapat mencairkan ketegangan antara kedua Korea yang kini memburuk.
Menurut Yang, rasa ketidakpercayaan antara Seoul dan Pyongnyang sangat mendalam saat ini sehingga sulit untuk mengadakan pembicaraan yang substantif antara kedua Korea. Tapi, menurutnya, memulai pembicaraan dengan sesuatu yang tidak politis antar sesama warga sipil, dapat mendorong terwujudnya pembicaraan tingkat tinggi.
