Para anggota parlemen Shiah dan Kurdi Irak telah membentuk koalisi politik baru, dalam usaha untuk memperkuat pemerintahan Perdana Menteri Nouri Maliki yang goyah. Namun, koalisi itu tidak mengikut-sertakan faksi Arab Sunni – yang menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuannya untuk menyatukan negara itu.
Kantor berita Reuters mengutip dutabesar Amerika Ryan Crocker mengatakan koalisi baru itu tidak akan dapat sendirian menyelesaikan masalah Irak. Faksi-faksi Sunni tidak mau memasuki koalisi partai Dawa Maliki, Dewan Tertinggi Islam Irak, dan dua faksi Kurdi utama itu.
Di Irak utara, sementara itu, petugas pertolongan masih menggali reruntuhan akibat peledakan bom bunuh diri yang dahsyat hari Selasa yang menewaskan paling sedikit 400 orang.
Empat bom truk meratakan beberapa blok perkampungan suku Kurdi dekat perbatasan Siria.
