Parlemen Timor Timur memutuskan untuk mencabut keadaan darurat militer yang diberlakukan setelah serangan terhadap Presiden Jose Ramos-Horta bulan Februari.
Tetapi para anggota parlemen hari Selasa memperpanjang keadaan siap-siaga di satu distrik di mana pemberontak yang dituduh berpartisipasi dalam serangan itu diduga bersembunyi.
Keadaan darurat militer diberlakukan setelah serangan tanggal 11 Februari, yang hampir menewaskan presiden Timor Timur di luar tempat kediamannya. Ramos Horta, seorang pemenang Hadiah Nobel – kembali ke Timor Timur pekan lalu setelah dirawatn hampir dua bulan di Australia.
Perintah keadaan darurat militer itu, yang melarang rapat umum dan pemberlakuan jam-malam, akan tetap diberlakukan di distrik Ermera sekita 60 kilometer dari Dili. Pihak berwenang mengatakan mereka kini mencari pemberontak, termasuk pemimpin mereka Gastao Salsinha.