Para pejabat NATO mengatakan bom yang meleset dari sasarannya menewaskan sekurangnya 2 warga sipil dan mencederai 10 orang lainnya di bagian timur Afghanistan.
NATO mengatakan sebuah gangguan teknis, menyebabkan bom tersebut meleset dari sasarannya lebih dari 2 kilometer di Provinsi Khost hari Selasa. NATO mengatakan bom tersebut tadinya ditujukan kepada militan ketika diluncurkan.
Insiden tersebut terjadi saat keprihatinan terus meningkat karena jatuhnya korban sipil di Afghanistan. Hari Senin pejabat Departemen Pertahanan Amerika mengatakan pemerintah sedang menyelidiki kembali kematian warga sipil yang disebabkan penyerbuan pasukan koalisi tanggal 22 Agustus di sebelah barat Provinsi Herat, setelah mendapatkan gambar-gambar baru, akibat penyerbuan itu.
Hari ini, keluarga dari mereka yang tewas dalam penyerbuan menyatakan bersedia menggali kuburan untuk membuktikan sebagian besar korban adalah warga sipil. Tetua desa Gul Ahmad Khan, yang keluarganya tewas dalam operasi pimpinan Amerika itu mengatakan penduduk siap membongkar kuburan untuk membuktikan adanya wanita dan anak-anak yang tewas.
