Penasihat ekonomi utama Presiden Barack Obama mengatakan pemerintah akan menawarkan miliaran dolar pinjaman untuk bisnis kecil guna merangsang pertumbuhan ekonomi.
Austan Goolsbee, anggota dari White House Council of
Economic Advisers atau Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengatakan di Fox News
Sunday, bahwa sebuah rencana terperinci akan diumumkan Senin.
Peningkatan jaminan pinjaman federal dan pengurangan pungutan biaya diperkirakan akan diselenggarakan, bersama-sama dengan miliaran dolar yang dimaksudkan untuk mencairkan pasar perkreditan pengusaha kecil. Goolsbee mengatakan pemerintah berharap bisa mendorong peningkatan kegiatan bisnis, dan selanjutnya berdampak pada pertumbuhan lapangan pekerjaan.
Anggota Kongres Eric Cantor mengatakan, rencana Obama akan meningkatkan pajak terhadap bisnis kecil, memaksa pengurangan belanja, dan pengurangan lapangan pekerjaan. Katanya, partai Republik merencanakan untuk menawarkan opsi lain.
Data yang diterbitkan minggu lalu memperlihatkan 5 koma 3 juta warga Amerika, angka terbesar sejauh ini, menerima bantuan pengangguran pada akhir Februari.
Sementara itu, Christina Romer yang mengetuai White House Council of Economic Advisers atau Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih mengatakan dalam acara Meet the Press di televisi NBC, bahwa pemerintah berpendapat dasar-dasar perekonomian Amerika masih kuat.
Ia juga mengatakan Presiden berpendapat terlalu dini untuk membicarakan paket stimulus ke dua, seperti yang dikehendaki oleh beberapa Demokrat.
Sementara itu Direktu Dewan Ekonomi Nasional, Larry Summers mengatakan dalam acara ABC this Week, bahwa sangat tidak pada tempatnya bahwa bisnis asuransi raksasa Amerika, American International Group atau AIG, berencana untuk membayarkan puluhan juta dolar untuk bonus staf mereka.
Pejabat AIG mengatakan, ini merupakan kewajiban kontraktual yang harus mereka penuhi.
Pemerintah Federal telah mengalokasikan 180 miliar dolar dari dana federal untuk menyelamatkan AIG setelah kerugian dideritanya dalam pasar perumahan.
AIG mengumumkan kerugian kuartal ke empat bernilai lebih dari 600 miliar, kerugian bisnis terbesar dalam sejarah.