Dokter senior pemerintah di zona perang Sri Lanka utara mengatakan sekurangnya 45 pasien tewas ketika peluru mortir menghantam satu-satunya fasilitas medis yang masih ada disana.
Pemberontak Macan Tamil mempersalahkan pasukan pemerintah atas serangan hari Selasa itu, namun militer menyangkal tuduhan itu. Militer menuduh pemberontak menembaki warga sipil Tamil untuk meraih simpati dan dukungan internasional untuk melakukan gencatan senjata.
Sulit memverifikasi laporan-laporan mengenai pertempuran karena pemerintah melarang pengamat independen masuk ke kawasan perang itu.
Pihak militer hari Selasa juga mengatakan tentara mengepung Macan Tamil dari semua sisi semalam dan menewaskan 25 pemberontak. Badan bantuan PBB mengatakan akses mereka sangat terbatas terhadap sekitar 50 ribu warga sipil yang terperangkap di wilayah konflik itu.
Juru bicara badan pangan PBB, Emilia Casella mengatakan situasi kemanusiaan mereka yang terperangkap di dalam wilayah konflik itu sangat menyedihkan dan badan itu hanya memiliki cukup makanan sampai bulan Juli.