Pakar PBB tentang penyiksaan, menyampaikan keprihatinan bahwa 20 warga etnis Uighur yang dideportasi Kamboja ke Tiongkok bisa diperlakukan sewenang-wenang. Manfred Nowak, ahli PBB mengenai kekerasan mengatakan, hari Selasa Kamboja telah melanggar kewajibannya pada konvensi PBB yang menentang penyiksaan.
Kelompok Uighur itu berhasil masuk ke Kamboja dengan bantuan misionaris setelah melarikan diri dari kerusuhan etnis di kawasan Xinjiang Tiongkok. Mereka mencari suaka pada badan pengungsi PBB di Phnom Penh dan mengatakan mereka menghadapi resiko disiksa di Tiongkok.
Kamboja hari Sabtu mendeportasi mereka ke Tiongkok, dua hari sebelum wakil presiden Tiongkok Xi Jinping tiba di Phnom Penh untuk menyaksikan kesepakatan bantuan dan kontrak bernilai hampir $1 miliar.
Kamboja mengatakan orang-orang Uighur itu diekstradisi karena mereka masuk secara ilegal ke negara itu.