Warga Haiti menjejerkan jenazah di sepanjang jalan Port Au Prince dan melakukan pencarian korban-korban yang masih hidup di antara reruntuhan bangunan-bangunan yang ambruk. Sebuah gempa bumi paling kuat dalam dua ratus tahun terakhir telah menyerang negara Karibia itu.
Gempa berkekuatan 7,0 pada skala Richter menyerang pada hari Selasa dan menghancurkan sebagian besar dari ibukota. Istana presiden, kementerian-kementerian, rumah sakit terbesar di kota itu, sekolah-sekolah serta rumah-rumah tinggal ambruk. Monumen-monumen kota yang bersejarah juga hancur.
Palang Merah Internasional di Jenewa mengatakan 3 juta penduduk merasakan dampak gempa ini. Saksi mata mengatakan tubuh-tubuh berdarah ditemukan dimana-mana. Ribuan orang dikawatirkan tewas dan banyak yang hilang.
Anggota tim penyelamat menemukan jenazah di markas besar PBB, yang ambruk dalam gempa ini. Ketua misi PBB Hedi Annabi masih hilang.
Jalan-jalan terhambat serta jaringan komunikasi dan listrik terputus di seluruh kota, sehingga menyulitkan menetapkan besarnya kerusakan dan jumlah korban jatuh.
Sementara, organisasi bantuan internasional dan pemerintahan di seluruh dunia sedang mempersiapkan usaha penyelamatan besar-besaran guna membantu korban gempa bumi di Haiti.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon mengatakan PBB akan segera mengeluarkan 10 juta dolar untuk membantu usaha penyelamatan, sementara Uni Eropa mengumumkan bantuan sebesar 4,3 juta dolar untuk negara miskin ini.
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva memerintahkan pengiriman bantuan bernilai $10 juta, dan juga suplai makanan sebanyak 14 ton ke Haiti.
Bank Pembangunan Antar Amerika dan Palang Merah Internasional masing-masing menyetujui dana sebesar $200 ribu untuk makanan, air, obat-obatan dan tempat perlindungan sementara. Program Pangan Sedunia PBB mengatakan akan menerbangkan pangan dari El Salvador guna menyiapkan makanan untuk setengah juta orang.
Sementara itu tim SAR sedang menuju negara Karibia itu dari Eslandia, Perancis, Inggris dan Venezuela.
Menteri Pertahanan Brasil Nelson Jobim sedang menuju ke Haiti untuk membantu usaha penyelamatan oleh tentara Brasil, yang merupakan sebagian besar dari pasukan PBB di negara itu. Banyak tentara Brasil masih hilang.
