Presiden Amerika Barack Obama menjanjikan “sebuah usaha segera, terkoordinir dan agresif” untuk membantu Haiti, setelah sebuah gempa kuat menghancurkan sebagian besar ibukota, Port Au Prince, dan menyebabkan jutaan penduduk kehilangan tempat tinggal serta sangat membutuhkan bantuan.
Presiden Obama Rabu mengatakan, tim darurat Amerika sedang dalam perjalanan ke Haiti, dan negara Karibia itu akan memperoleh dukungan penuh dari Amerika dalam usahanya menyelamatkan orang serta mendistribusikan bantuan kemanusiaan.
Di Hawaii, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyebut situasi nya “mengerikan.” Ia mengatakan ia sedang menuju markas besar Komando Pasifik Amerika untuk berkonsultasi seputar bencana ini dengan mitra-mitra Amerika di wilayah itu.
Clinton yang mempersingkat kunjungan nya ke wilayah Asia Pasifik karena situasi di Haiti, mengatakan sebuah tim militer Amerika akan berada di bandara ibukota Haiti guna melakukan evaluasi kebutuhan kendali lalu lintas udara.
Dalam sebuah briefing di Departemen Luar Negeri Amerika, Kepala USAID, Dr. Rajiv Shah, mengatakan usaha bantuan Amerika pada awalnya akan difokuskan pada usaha penyelamatan nyawa para korban.
Panglima Komando Selatan Amerika, Jenderal Douglas Fraser, mengatakan Amerika sedang mempertimbangkan untuk mengirim pasukan guna mendukung misi PBB di Haiti. Ia mengatakan, sebuah pesawat induk Amerika yang dilengkapi dengan helikopter-helikopter sudah bergerak ke Haiti dan akan tiba Kamis siang.
