Beberapa warga China yang selamat dari sebuah kapal yang tenggelam di dekat sebuah pulau di Kamboja, hari Minggu (25/9) menggambarkan apa yang awalnya mereka yakini sebagai pekerjaan menangkap ikan dalam jangka pendek, yang akhirnya menjadi situasi tanpa makanan dan air minum, sementara barang-barang pribadi mereka dirampas. Ada 41 orang yang berangkat dari bagian selatan China pada 11 September lalu ketika memulai penangkapan ikan ini.
Hingga laporan ini disampaikan, jumlah mereka yang diselamatkan tim SAR Kamboja di dekat Koh Tang, sebuah pulau Kamboja yang dekat dengan perbatasan laut Vietnam, telah bertambah menjadi 30 orang.
Polisi Kamboja telah menangkap dua anak buah kapal ABK yang digambarkan sebagai pemandu.
Salah seorang yang selamat mengatakan kepada wartawan bahwa mereka dibawa ke kapal penangkap ikan kayu berukuran kecil itu dengan janji bekerja selama sepuluh hari. Namun mereka tidak memiliki makanan dan dengan cepat kehabisan air.
Kapal naas itu kemudian kemasukan air, sementara para penumpang dan ABK tidak memiliki jaket pelampung.
Seorang perwakilan propinsi Preah Sihanouk Kamboja, Kheang Phearom, menulis di Facebooknya bahwa sembilan orang lagi berhasil diselamatkan, sementara tiga mayat ditemukan di sekitarnya. Delapan orang lainnya masih hilang.
Rekaman video dramatis menunjukkan bagaimana tim SAR Kamboja di kapal terdekat melemparkan jaket-jaket pelampung penyelamat ke arah kapal tua yang perlahan-lahan tenggelam. [em/jm]
Forum