YOGYAKARTA —
Hujan abu vulkanik yang terjadi di Yogyakarta sejak dinihari hingga Jumat siang telah mengakibatkan berbagai kegiatan masyarakat tidak bisa berlangsung.
Bandara Adisucipto Yogyakarta ditutup untuk sementara dan mengakibatkan 136 penerbangan yang seharusnya datang dan pergi harus dibatalkan hingga waktu yang belum ditentukan.
General Manajer PT Angkasa Pura Satu Bandara Adisucipto Yogyakarta, Andi Gunawan Wirson memperkirakan petutupan banda akan berlangsung hingga dua atau tiga hari kedepan, apabila situasi memungkinkan dan landasan pacu maupun pesawat selesai dibersihkan dari abu vulkanik.
”Bandara (Adisucipto) ditutup sementara sampai dengan bandara siap operasi lagi, dan waktunya tidak ditentukan karena ini faktor alam. Kemudian untuk yang mau datang atau berangkat ke Yogyakarta ini, untuk tiket yang sudah dibeli sebaiknya silakan menghubungi maskapai penerbangan masing-masing,” kata Andi Gunawan Wirson.
Tebalnya abu vulkanik yang menutup atap rumah, jalan dan pepohonan membuat sebagian besar warga Yogyakarta memilih untuk tinggal di rumah. Pegawai kantor-kantor pemerintah dan swasta hari Jumat juga diliburkan dan banyak acara dibatalkan. Sekolah-sekolah juga diliburkan termasuk di kota Yogyakarta seperti disampaikan oleh walikota Haryadi Suyuti.
"Kita meliburkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah terhitung tanggal mulai hari Jumat 14 Februari 2014 dan tidak menutup kemungkinan bahwa kami tetap meminta siswa siswi untuk tetap belajar di rumah,” kata walikota Haryadi Suyuti.
Sementara itu, Iswanto dari Kantor Humas Propinsi DIY menyampaikan imbauan gubernur agar masyarakat untuk sementara tidak melakukan aktivitas di luar rumah.
"Bapak Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono ke-10 mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas keluar rumah dan agar masyarakat menggunakan masker dan alat pelindung,” jelas Iswanto.
Sejak Jumat pagi(14/2), para relawan tampak membagikan masker gratis kepada pengguna jalan raya khususnya pengendera sepeda motor yang umumnya mengenakan jas hujan untuk melindungi diri dari abu vulkanik.
Sementara beberapa pedagang di pasar tradisional mengeluh karena minimnya pembeli seperti dialami Nyonya Eki di Pasar Kranggan. "Sayurannya kena abu itu kan jadi kotor, pembelinya juga tidak banyak, karena pada tidak mau keluar rumah to, lalu pasar juga dibuka hanya dua pintu," katanya.
Bandara Adisucipto Yogyakarta ditutup untuk sementara dan mengakibatkan 136 penerbangan yang seharusnya datang dan pergi harus dibatalkan hingga waktu yang belum ditentukan.
General Manajer PT Angkasa Pura Satu Bandara Adisucipto Yogyakarta, Andi Gunawan Wirson memperkirakan petutupan banda akan berlangsung hingga dua atau tiga hari kedepan, apabila situasi memungkinkan dan landasan pacu maupun pesawat selesai dibersihkan dari abu vulkanik.
”Bandara (Adisucipto) ditutup sementara sampai dengan bandara siap operasi lagi, dan waktunya tidak ditentukan karena ini faktor alam. Kemudian untuk yang mau datang atau berangkat ke Yogyakarta ini, untuk tiket yang sudah dibeli sebaiknya silakan menghubungi maskapai penerbangan masing-masing,” kata Andi Gunawan Wirson.
Tebalnya abu vulkanik yang menutup atap rumah, jalan dan pepohonan membuat sebagian besar warga Yogyakarta memilih untuk tinggal di rumah. Pegawai kantor-kantor pemerintah dan swasta hari Jumat juga diliburkan dan banyak acara dibatalkan. Sekolah-sekolah juga diliburkan termasuk di kota Yogyakarta seperti disampaikan oleh walikota Haryadi Suyuti.
"Kita meliburkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah terhitung tanggal mulai hari Jumat 14 Februari 2014 dan tidak menutup kemungkinan bahwa kami tetap meminta siswa siswi untuk tetap belajar di rumah,” kata walikota Haryadi Suyuti.
Sementara itu, Iswanto dari Kantor Humas Propinsi DIY menyampaikan imbauan gubernur agar masyarakat untuk sementara tidak melakukan aktivitas di luar rumah.
"Bapak Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono ke-10 mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas keluar rumah dan agar masyarakat menggunakan masker dan alat pelindung,” jelas Iswanto.
Sejak Jumat pagi(14/2), para relawan tampak membagikan masker gratis kepada pengguna jalan raya khususnya pengendera sepeda motor yang umumnya mengenakan jas hujan untuk melindungi diri dari abu vulkanik.
Sementara beberapa pedagang di pasar tradisional mengeluh karena minimnya pembeli seperti dialami Nyonya Eki di Pasar Kranggan. "Sayurannya kena abu itu kan jadi kotor, pembelinya juga tidak banyak, karena pada tidak mau keluar rumah to, lalu pasar juga dibuka hanya dua pintu," katanya.