Ada tanda-tanda pada hari Minggu (12/1) bahwa gencatan senjata yang sangat sulit dicapai untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza dapat dicapai dalam beberapa hari mendatang, bersama-sama dengan pembebasan sisa sandera yang masih ditawan militan.
Delegasi keamanan tingkat tinggi Israel tiba di Qatar untuk pembicaraan baru dengan para pejabat Qatar, Mesir dan AS, menurut seorang juru bicara PM Israel Benjamin Netanyahu. Mereka melakukan upaya baru untuk mencapai kesepakatan sebelum Presiden AS Joe Biden meninggalkan jabatannya pada 20 Januari dan Presiden terpilih Donald Trump dilantik.
Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan dalam acara televisi CNN "State of the Union" bahwa para pihak “sangat, sangat dekat” dalam mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan di Gaza dan membebaskan 98 orang sandera yang tersisa di sana, dengan dua per tiganya diyakini masih hidup.
“Kami masih bertekad untuk menggunakan setiap hari yang kami miliki untuk mencapai hal ini,” ujarnya. “Kami tidak mengesampingkan hal ini.”
Biden hari Minggu berbicara dengan Netanyahu mengenai perundingan yang sedang berlangsung, kata Gedung Putih tanpa mengungkapkan rincian pembicaraannya.
Sullivan mengatakan Biden menerima informasi harian mengenai pembicaraan di Doha dan bahwa sejumlah kemajuan telah dicapai dalam pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas.
Ia mengatakan masih ada kesempatan untuk mencapai kesepakatan sebelum Biden mengakhiri jabatannya, tetapi tidak ada kepastian, seraya mengatakan, “Hamas, khususnya, masih keras kepala."
Israel meluncurkan serangannya terhadap Hamas di Gaza setelah para anggota Hamas menyerbu perbatasannya pada 7 Oktober 2025, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Sejak itu, lebih dari 46 ribu orang telah tewas di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, kata para pejabat kesehatan Palestina, meskipun Israel mengatakan korban tewas itu mencakup ribuan anggota Hamas yang dibunuhnya.
Sebagian besar Gaza, jalur sempit di pesisir Laut Tengah, telah hancur selama pertempuran dan dicengkeram krisis kemanusiaan, dengan sebagian besar dari 2,3 juta orang penduduknya mengungsi, sering terjadi berkali-kali. [uh/jm]
Forum