Afghanistan, Kamis (1/6) berkabung atas korban serangan bom truk kuat yang meledak Rabu pagi di di kawasan diplomatik di ibukota Afghanistan, menewaskan sedikitnya 90 orang dan mencederai lebih dari 400 lainnya.
Bom tersebut menghancurkan bagian tengah Wazir Akbar Khan di Kabul, yang merupakan kawasan perkantoran pemerintah dan misi diplomatik asing, merusak puluhan kendaraan dan bangunan-bangunan di sekitarnya. Para pejabat Afghanistan menyatakan bahan-bahan peledak itu dijejalkan dalam sebuah truk tangki limbah.
Sebagian besar korban adalah warga sipil, tetapi di antara korban tewas juga terdapat orang-orang Afghanistan yang menjadi petugas satpam di kantor-kantor diplomatik di sana.
Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Badan intelijen Afghanistan, NDS, dalam pernyataan singkatnya menuding jaringan Haqqani, yang diduga berbasis di negara tetangga Pakistan dan bertempur bersama Taliban. NDS juga menegaskan badan mata-mata Pakistan, ISI, membantu merencanakan serangan tersebut.
Para pejabat Afghanistan sebelumnya pernah menuding Islamabad memfasilitasi serangan-serangan pemberontak di negara mereka. Tuduhan-tuduhan tersebut dibantah para pejabat Pakistan.
Taliban telah membantah keterlibatannya, dan menyatakan kelompok pemberontak itu tidak tersangkut paut dengan serangan bom hari Rabu maupun serangan-serangan lain yang menarget warga sipil. Pemberontak belakangan ini meningkatkan serangan mereka terhadap pasukan keamanan Afghanistan, menewaskan dan mencederai banyak di antaranya.
ISIS telah mengklaim serangan terhadap target-target penting di Afghanistan dalam beberapa bulan ini, termasuk di antaranya serangan bunuh diri di rumah sakit militer terbesar Afghanistan di Kabul pada Maret lalu. [uh/lt]