Afghanistan memanfaatkan sebuah KTT regional untuk menyerukan agar Pakistan membuka kembali pintu perbatasan antara kedua negara. Negara itu mengatakan, rintangan dalam perdagangan, transit dan pergerakan manusia menghalangi usaha dalam memajukan kerjasama ekonomi antara negara-negara yang berpartisipasi.
Pakistan, yang menjadi tuan rumah KTT Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO), Rabu (1/3), di Islamabad, menutup semua perbatasannya dua pekan lalu karena adanya dugaan bahwa militan dari wilayah Afghanistan merencanakan dan melangsungkan serangan terrois di berbagai penjuru Pakistan baru-baru ini.
PM Pakistan Nawaz Sharif memimpin pertemuan itu yang juga dihadiri para presiden dari Iran, Turki dan beberapa negara Asia Tengah.
Dubes Afghanistan untuk Pakistan, Hazrat Omer Zakhilwal, yang mewakili pemerintahnya dalam konferensi itu, menegaskan perlunya memisahkan ekonomi dari politik dalam mendukung misi ECO untuk meningkatkan konektivitas regional demi mewujudkan kesejahteraan ekonomi.
Ia mengatakan, penutupan perbatasan Pakistan telah menimbulkan kesulitan ekonomi yang besar terhadap rakyat biasa dan para pedagaang di kedua negara. Ia mengatakan, akan sulit mewujudkan konektivitas regional bila pada saat yang sama memberlakukan hambatan terhadap perdagangan, transit, dan pergerakan manusia.
Afghanistan membantah tuduhan bahwa militan anti-Pakistan memanfaatkan wilayah Afghanistan untuk melakukan serangan terhadap Pakistan. [ab/as]