Afghanistan telah membebaskan 86 dari 400 militan Taliban yang masih ditahan, sehingga melicinkan jalan bagi terlaksananya perundingan antara pihak-pihak yang berperang di negara itu. Pengumuman itu disampaikan Javid Faisal, juru bicara kantor Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, Jumat (14/8).
Sejumlah pejabat Taliban, yang meminta nama mereka dirahasiakan, membenarkan pembebasan itu kepada Associated Press, namun tidak mengetahui kapan tahanan lainnya akan dibebaskan.
Pembebasan tahanan oleh pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban merupakan bagian dari kesepakatan yang ditandatangani Februari lalu antara AS dan Taliban. Kesepakatan itu mensyaratkan pembebasan 5.000 anggota kelompok itu dari tahanan pemerintah, dan pembebasan 1.000 personel pemerintah dan militer yang ditahan kelompok pemberontak tersebut, untuk memulai perundingan antara sesama warga negara Afghanistan.
Pembicaraan itu diperkirakan akan berlangsung di Qatar di mana Taliban memiliki kantor politik. Beberapa pemimpin Afghanistan mengatakan kepada Associated Press, pembicaraan untuk meletakkan kerangka kerja bagi Afghanistan pascaperang tersebut kemungkinan dimulai 20 Agustus.
Kesepakatan perdamaian antara Afghanistan dan Taliban ditujukan untuk memungkinkan pengakhiran keterlibatan militer AS di Afghanistan. Amerika sendiri telah mulai menarik sebagian pasukannya dalam beberapa bulan terakhir, dan menjelang November diperkirakan hanya akan tersisa sekitar 5.000 tentara AS di negara itu – berkurang dari 13.000 sewaktu kesepakatan ditandatangani 29 Februari lalu. [ab/uh]