Pejabat Afghanistan mengklaim terdapat puluhan warga Pakistan di antara 400 militan yang tewas dalam pertempuran untuk memperebutkan kota Ghazni dalam beberapa hari terakhir.
“Dalam serangan Taliban di Ghazni, lebih dari 400 orang militan tewas, termasuk 70 warga Pakistan yang mayatnya siap kami kirimkan ke Pakistan,” kata Wahidullah Kalimzai, gubernur propinsi Ghazni.
Kalimzai menambahkan, selain warga Pakistan juga terdapat warga asing lainnya di antara korban yang tewas. Ia mengatakan, sedikitnya 100 orang tentara Afghanistan dan puluhan warga sipil tewas dalam pertempuran itu.
“Sebagian dari mayat-mayat warga Chechen masih terkapar di medan tempur. Dokumen-dokumen yang kami temukan menunjukkan bahwa mereka adalah warga Chechen,“ kata gubernur Kalimzai.
Sayed Ghafoor Ahmad Jawed, juru bicara kementerian pertahanan Afghanistan mengatakan, “orang-orang Pakistan terlibat dalam pertempuran di Ghazni. Operasi pembersihan masih berlangsung.”
Para pejabat Afghanistan sejak lama menuduh badan mata-mata Pakistan ISI membantu para militan di kawasan itu, tapi tuduhan ini dibantah Pakistan. Kini serangan di Ghazni telah menghidupkan kembali tuduhan itu.
Minggu lalu, kepala staf angkatan darat Afghanistan, Jenderal Mohammad Syarif Yaftali menuduh dinas intelijen Pakistan ISI berada dibalik pengepungan lima hari atas kota Ghazni.
“Pakistan adalah sumber kegiatan teroris internasional. Semua teroris mula-mula datang ke Pakistan, dimana mereka dipersenjatai, diberi perlengkapan dan kemudian dikirim ke Afghanistan untuk bertempur,” kata jenderal Yaftali kepada wartawan di Kabul.
Ia juga mengklaim banyak anggota Lashkar-e-Taiba, yang dinyatakan sebagai kelompok teror oleh Amerika, terdapat diantara korban tewas di Ghazni.
Jurubicara kementerian pertahanan Afghanistan, Ghafoor Ahmad Jawed mengatakan, “kami akan membagi informasi dengan pemerintah Pakistan dan sekutu-sekutu internasional kami, termasuk PBB, setelah penyelidikan kami selesai.” [ii]