Pemilu di Republik Afrika Tengah (CAR) itu akan diselenggarakan hampir dua tahun setelah negara itu mengalami kekerasan sektarian luas antara pemberontak Muslim yang menggulingkan Presiden CAR dengan milisi Kristen yang menentang kekuasaan mereka.
Pengumuman itu disampaikan hari Kamis (18/6) oleh Georges Adrien Poussou, juru bicara perdana menteri CAR.
Pemerintah transisi dibentuk setelah orang yang ditunjuk oleh pemberontak mengundurkan diri dari kekuasaan bulan Januari 2014. Berdasarkan rencana, CAR harus mengadakan pemilu menjelang akhir tahun meskipun banyak keraguan mengenai bagaimana pemilu akan dilakukan.
Daftar para pemilih musnah akibat kekerasan itu dan puluhan ribu warga CAR telah melarikan diri dari negara itu.