Sebuah pernyataan menyusul KTT darurat tentang kawasan hari Minggu (31/5) juga mengimbau "semua pihak untuk menghentikan kekerasan," melucuti senjata kelompok-kelompok pemuda dan untuk menciptakan "kondisi aman untuk kembalinya para pengungsi" yang telah melarikan diri dari kekerasan politik.
Menteri Luar Negeri Burundi mewakili negaranya karena Presiden Pierre Nkurunziza tidak menghadiri pertemuan dengan para pemimpin dan menteri-menteri dari Kenya, Rwanda, Tanzania, dan Uganda di Tanzania.
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma juga menghadiri pembicaraan tersebut.
Keputusan Nkurunziza untuk menyelenggarakan pemilihan ulang telah memicu protes berminggu-minggu, lebih dari 20 orang tewas dalam bentrokan antara demonstran dengan polisi.
Awal bulan ini beberapa penentang Presiden Burundi melancarkan kudeta yang gagal saat ia menghadiri pertemuan puncak EAC.