Warga-warga Afrika Selatan tampak mengantri di TPS-TPS, Rabu (8/5), untuk memberikan suara mereka dalam pemilu yang dibayang-bayangi bertahun-tahun pertumbuhan ekonomi yang lambat dan korupsi yang meraja lela.
Pemilu tersebut merupakan ujian bagi partai Presiden Cyril Ramaphosa, Kongres Nasional Afrika, yang telah memerintah Afrika Selatan sejak berakhirnya politik apartheid 25 tahun lalu.
Citra partai itu tercoreng oleh tingkat pengangguran nasional yang mencapai 27 persen dan skandal korupsi yang memaksa pendahulu Ramaphosa, Jacob Zuma, mundur dari jabatannya tahun lalu.
Partai anti-apartheid yang didirikan mendiang mantan Presiden Nelson Mandela ini diperkirakan menang dalam pemilu Rabu, namun menghadapi tantangan keras dari partai oposisi utama, Partai Aliansi Demokrasi yang berhaluan tengah, dan Partai Pejuang kebebasan Ekonomi yang berhaluan kiri. Hasil perhitungan akhir akan diumumkan Sabtu. Partai yang memenangkan paling banyak kursi di parlemen Afrika Selatan akan mamilih presiden, yang akan dilantik pada 25 Mei. [ab]