Maskapai penerbangan bertarif rendah AirAsia menyatakan penerbangannya ke provinsi Aceh hanya akan menyertakan awak kabin lelaki, setelah pihak berwenang Aceh mendesak agar para pramugari mengenakan hijab.
Maskapai penerbangan lainnya menyatakan mereka akan mematuhi peraturan itu dan mewajibkan awak perempuan mereka mengenakan hijab dalam penerbangan ke provinsi yang menerapkan syariah Islam itu.
Head Corporate Secretary AirAsia Indonesia, Baskoro Adiwiyono, Jumat (2/2) menyatakan maskapai itu memastikan penerbangannya mematuhi regulasi yang berlaku.
Ia menyatakan sekarang ini seluruh penerbangan AirAsia dari dan ke Aceh hanya akan dilayani oleh pramugara.
Pihak berwenang Aceh, Rabu lalu (31/1) mengeluarkan surat edaran berisi permintaan mereka kepada beberapa maskapai.
Surat yang dikeluarkan oleh Bupati Aceh Besar, yang berwenang mengawasi bandara di ibukota provinsi Banda Aceh, mengatakan pramugari wajib mengenakan hijab sesuai dengan peraturan Islam, dan maskapai harus mendukung penerapan syariah di provinsi tersebut.
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dan maskapai anak perusahaannya yang bertarif rendah, Citilink, menyatakan mereka mendukung permintaan itu. [uh]