Setibanya kembali di tanah air, usai melakukan kunjungan kerja selama lima hari ke empat negara di Eropa, Presiden Joko Widodo di Bandara Halim Perdanakusuma Sabtu malam (23/4) menjelaskan, peningkatan kerjasama di bidang ekonomi dan pendidikan hasil kunjungan kerjanya ke empat negara Eropa, yaitu Jerman, Inggris, Belgia dan Belanda.
Presiden mengatakan kebijakan deregulasi ekonomi yang dilakukan Indonesia mendapat apresiasi positif dari empat negara di Eropa dan organisasi-organisasi Uni Eropa.
"Kepercayaan kalangan bisnis negara-negara tersebut dan juga Uni Eropa terhadap perekonomian Indonesia. Kebijakan deregulasi ekonomi Indonesia sangat disambut positif," ujar Presiden Jokowi.
Lebih lanjut Presiden Jokowi menjelaskan, telah menjalin sejumlah komitmen dan prioritas kerjasama antara lain dengan Jerman, khususnya dalam bidang pendidikan dan latihan sekolah kejuruan.
"Dengan Jerman kita hanya fokus pelatihan dan pendidikan vokasi. Untuk pencetakan tenaga trampil yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan kompetitif," tambahnya.
Sementara dengan Inggris tambah Presiden, dijalin kerjasama di bidang ekonomi dan industri kreatif. Presiden juga menyatakan rasa bangganya atas produk busana 5 desainer Indonesia yang dijual di pusat perbelanjaan besar di London Inggris.
"Inggris, yaitu di bidang kreatif ekonomi kreatif industri. Ini nanti akan segara di tindak lanjuti. Saya senang sempat melihat 5 desainer Indonesia yang memajang produknya di salah satu departement store terkemuka di London," kata Presiden.
Sementara dengan Belgia, lanjut Presiden, kecepatan Indonesia dalam menyelesaikan scoping paper Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau dokumen prinsip dasar perjanjian kerjasama ekonomi komprehensif Indonesia, Uni Eropa, sangat dihargai. Dan terakhir, dengan Belanda, fokus kerja samanya adalah terkait dengan penguatan kerjasama maritim serta pengelolaan air.
"Dengan Belanda kita hanya konsentrasi 1 hal, yaitu berkaitan dengan maritim dan pengelolaan air. Dan nanti bulan November perdana menteri Belanda akan berkunjung ke Indonesia."
Presiden Jokowi mengatakan, kesepakatan antar-bisnis (business to business) yang dihasilkan dari lawatan kenegaraan ke Eropa mencapai 20,5 miliar dolar Amerika.
Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan bahwa masyarakat Eropa mengapresiasi dan sangat mengharapkan peran Indonesia dalam mempromosikan perdamaian dunia. Promosi perdamaian yang dicetuskan Presiden Jokowi dalam setiap kunjungan keluar negeri adalah dengan didasari pemahaman Islam yang damai, demokratis dan moderat.
"Apresiasi dan harapan yang tinggi terhadap peran Indonesia untuk perdamaian melalui pengembangan Islam yang moderat demokratis dan toleran. Saat ini nilai Islam yang damai demokratis moderat dan toleran telah menjadi asset diplomasi Indonesia di mata dunia," ungkapnya. [aw/em]