Presiden Joko Widodo memulai kegiatan kunjungan resminya di Republik Federal Jerman. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dalam keterangan persnya di Berlin, Jerman Minggu (18/4) waktu setempat menjelaskan, fokus kunjungan Presiden Jokowi ke Jerman ini adalah kerjasama di bidang pendidikan berbasis Vokasi (sistem pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu). Sistem pendidikan Vokasi ini tambah Retno, saat ini sangat diperlukan untuk menjawab kebutuhan pasar.
"Di negara seperti Jerman ini sejak awal, pendidikan sudah diarahkan apakah akan terus ke universitas atau kemudian mengambil jalur Vokasi. Walaupun nanti di satu titik dari Vokasi bisa menyeberang ke universitas. Di dalam kompetisi ASEAN Economy Community (masyarakat ekonomi ASEAN), maka keahlian kita, kualifikasi kita dibidang-bidang pekerjaan tertentu itu harus terus kita tingkatkan dan salah satunya adalah dengan memperkuat pendidikan Vokasi," ungkap Retno.
Retno Marsudi menambahkan, untuk memperkuat sistim pendidikan Vokasi ini, Pemerintah Indonesia akan menjalin kerjasama dengan pihak swasta.
"Lebih dari 50% atau sekitar 60% penduduk kita adalah berusia dibawah 30 Tahun. Oleh karena itu pendidikan ini akan dapat dimanfaatkan. Nah tentunya dalam memperkuat pendidikan Vokasi ini Pemerintah juga harus bermitra dengan sektor swasta. Salah satu keberhasilan Jerman dalam pendidikan Vokasi ini adalah kemitraan pemerintah dengan swasta," tambahnya.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia di Jerman Fauzi Bowo menjelaskan usai menjalani pendidikan dasar 9 tahun, seorang anak di Jerman dapat langsung mengikuti jenjang pendidikan sekaligus bekerja.
"Jadi pendidikan dasar yang wajib itu di Jerman sampai 9 tahun. Setelah itu bisa meneruskan ke perguruan tinggi. Dan bagi mereka yang ingin langsung bekerja, mereka diberi kesempatan bekerja magang. Mereka sudah bisa menerima gaji dengan jumlah yangmoderate. 2 hari dalam 1 minggu mereka sekolah ketrampilan atau sekolah Vokasi. Nah, ini yang akan ditinjau secara khusus oleh bapak Presiden," tutur Fauzi.
Fauzi Bowo menjelaskan, angka pengangguran di Jerman berada di posisi terendah jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa. Dalam kunjungan di Jerman ini lanjut Fauzi, Presiden Jokowi akan berbicara 4 mata dengan Kanselir jerman Angela Merkel khusus membahas sistim pendidikan Vokasi ini.
"Bapak Presiden berpendapat bahwa ketrampilan generasi muda perlu kita tingkatkan. Ini yang akan menjadi andalah ekonomi Indonesia masa depan. Salah satu indikasi yang menarik, angka pengangguran generasi muda di Jerman ini yang paling rendah bahkan di seluruh dunia saya kira. Jadi ini karena generasi mudanya memiliki ketrampilan, memiliki profesi yang jelas, dan mereka tidak lagi menjadi beban sosial masyarakat secara umum. Sistim ini yang akan kita pelajari. Bapak Presiden akan langsung berbicara dengan ibu kanselir Merkel empat mata berkaitan dengan hal tersebut," imbuh Fauzi.
Selain di bidang pendidikan Vokasi, kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Jerman ini juga akan membahas peningkatan kerjasama ekonomi. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menjelaskan, Jerman selama ini adalah mitra perdagangan utama di kawasan negara-negara Eropa.
"Bahwa Jerman adalah salah satu mitra utama kita di kawasan Eropa. Kalau kita lihat dari segi perdagangan maka perdagangan kita dengan Jerman itu menduduki angka nomor 1 se-Eropa. Sementara kalau untuk investasi adalah mitra ke 7," ujar Retno.
Presiden Jokowi memulai kegiatan kunjungan resmi di Berlin Jerman Senin (18/4) dengan melakukan pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan terkemuka Jerman. Presiden Jokowi juga akan memberikan pidato kunci pada Forum Bisnis Indonesia-Jerman.
Presiden Jokowi juga bertemu dengan Presiden Republik Federal Jerman Joachim Gauck yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Pusat Pelatihan Pendidikan Vokasi Profesional di Siemenstad. Presiden juga akan melakukan pembicaraan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Setelah melakukan aktivitas kenegaraannya, Presiden Jokowi Presiden akan bertemu dengan masyarakat Indonesia di Jerman yang bertempat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin. Acara ini sekaligus mengakhiri lawatan Presiden Jokowi di Jerman dan selanjutnya akan bertolak menuju London Inggris.
Kunjungan Presiden ke Jerman ini adalah atas undangan Kanselir Jerman Angela Merkel yang disampaikan pada pada ajang KTT G20 di Antalya, Turki, 2015 lalu. [aw/ab]