Aktivis tunanetra Chen Guangcheng mengatakan China “bukan negara yang diatur oleh hukum,” dan ia menyalahkan Partai Komunis.
Dalam wawancara Selasa (16/9) dengan acara bahasa Mandarin VOA, Wei Shin, Chen mengatakan tidak ada perlindungan hukum bagi rakyat jelata di China.
Ia mengatakan banyak pengacara “tidak bersedia untuk turut dalam kasus-kasus sensitif yang mungkin mendatangkan risiko bagi mereka,” jadi tugas itu jatuh pada para aktivis, seperti dirinya, yang bertindak sebagai pengacara yang belajar sendiri tanpa sertifikat.
Chen mengatakan para pengacara aktivis ini membantu rakyat “yang sedang ditindas oleh partai.” Ia mengatakan pemerintah Beijing mengklaim mengusahakan kestabilan di negara itu, tetapi bahwa “memelihara kestabilan adalah keperluan untuk mempertahankan kediktatoran Partai Komunis.”
Chen mengatakan demikian sementara para pejabat tinggi China bersiap-siap untuk membicarakan kekuasaan hukum dalam rapat Partai Komunis bulan depan.