Para pengkritik mengatakan ruang untuk kebebasan berbicara menyusut di Pakistan, di mana para pejabat dituduh memperluas berbagai pembatasan terhadap aliran informasi yang bebas ke situs-situs media sosial.
Media independen Pakistan telah dibatasi ruang geraknya dalam beberapa tahun terakhir oleh larangan, penutupan, dan pemecatan wartawan terkemuka. Para pembela HAM dan aktivis politik yang terlalu kritis terhadap pihak berwenang telah diancam, diserang, atau ditangkap atas apa yang dikatakan oleh para pengawas internasional adalah tuduhan palsu.
Kini tindakan keras pemerintah telah menyebar ke dunia maya.
Media sosial, yang digunakan oleh banyak orang untuk menyampaikan berita, berada di bawah tekanan yang semakin besar di Pakistan.
Para aktivis HAM Pakistan mengatakan tindakan keras terhadap media sosial merupakan langkah awal untuk penyensoran yang lebih besar.
Banyak pihak menuduh militer Pakistan yang kuat, sebagai lembaga yang berada di balik upaya untuk menghancurkan perbedaan pendapat.
Militer memiliki peran besar dalam urusan domestik dan luar negeri di negara berpenduduk 220 juta orang itu. [lt/jm]