Aktivis masyarakat Kamboja yang berkantor di AS sedang berkampanye agar Kongres Amerika mengeluarkan resolusi yang menyerukan pelaksanaan hak asasi manusia, demokrasi dan supremasi hukum di Kamboja.
Resolusi DPR No. 728 itu yang diajukan oleh anggota Kongres dari Partai Demokrat, Alan Lowenthal dan Matt Salmon dari Partai Republik pada bulan Mei, harus mendapat dukungan sedikitnya 55 suara sebelum dikirim ke cabang eksekutif untuk ditindaklanjuti.
"Rancangan resolusi ini membutuhkan sponsor dari anggota kongres Amerika lainnya," kata Rany Lushenski, anggota Badan Kamboja Amerika untuk Hak Asasi dan Demokrasi, pekan lalu.
"Oleh karena itu, saya meminta Anda untuk memanggil anggota kongres guna mendukung resolusi 728 untuk memperjuangkan pemilu yang bebas di Kamboja."
Resolusi itu mengutuk segala bentuk kekerasan politik di Kamboja, mendesak pemerintah Kamboja untuk mengakhiri pelanggaran HAM dan menyerukan pemerintah untuk menghormati kebebasan pers, hak warga negara untuk memrotes, kebebasan berkumpul, dan kebebasan berbicara.
Resolusi itu mendukung reformasi peraturan pemilihan umum dan pemilu yang bebas dan adil pada tahun 2018 dengan mengikutsertakan para pengamat internasional. Resolusi itu juga menyerukan diakhirinya tuduhan terhadap para politisi oposisi.
Presiden kehormatan dari Perhimpunan Amerika - Kamboja atau CAA, Prom Saonora berkunjung ke beberapa negara bagian amerika untuk memperluas dukungan atas resolusi itu. [ps/ii]