Sebuah pengadilan Vietnam hari Rabu menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara atas seorang aktivis asal Vietnam berkewarga-negaraan Perancis, atas tuduhan subversi.
Pham Minh Hoang divonis setelah pengadilan setengah hari atas “melakukan aktivitas yang bertujuan untuk menjatuhkan pemerintah”. Pihak berwenang mengatakan Pham Minh Hoang memasang beberapa artikel anti-pemerintah di internet, dan memiliki kaitan dengan Viet Tan – sebuah organisasi pro-demokrasi berbasis di Amerika yang dilarang di Vietnam.
Isteri Hoang mengatakan ia yakin suaminya ditahan karena menentang tambang bauksit yang dioperasikan Tiongkok di Central Highlands, yang menurut para aktivis telah menurunkan kondisi lingkungan di wilayah itu.
Pham Minh Hoang adalah seorang profesor matematika kelahiran Vietnam yang selama beberapa tahun tinggal di Perancis, dan memegang kewarganegaraan Perancis.
Hukuman yang dijatuhkan hari Rabu itu memicu kecaman dari Paris dan Amnesti Internasional. Kementerian Luar Negeri Perancis menyerukan peninjauan kembali keputusan pengadilan atas hukuman Hoang, dan mengatakan ia seharusnya dibebaskan sesegera mungkin.
Sementara Amnesti Internasional menyebut vonis tersebut dan pemenjaraan itu “keterlaluan”, sementara organisasi pembela media “Reporters Without Borders” menggambarkan Hoang sebagai “seorang warga yang hanya menunjukkan pandangannya”.