Militan al-Shabab menyerbu gedung parlemen Somalia, meledakkan bom mobil dan bahan-bahan ledak lain dalam serangan yang menewaskan setidaknya 18 orang.
Juru bicara polisi Kasim Ahmed Roble mengatakan kepada VOA siaran bahasa Somalia bahwa 10 petugas keamanan dari pasukan Somalia dan AMISOM termasuk yang tewas dalam serangan Sabtu (24/5) terhadap gedung dengan pengamanan ketat itu di Mogadishu. Ia mengatakan 14 personel keamanan dan empat anggota parlemen cedera.
Ahmed Roble mengatakan paling tidak delapan dari penyerang juga tewas. Al-Shabab yang terkait al-Qaida mengaku bertanggung jawab atas serangan yang berlangsung beberapa jam itu.
Saksi-saksi mata mengatakan sejumlah anggota parlemen sedang rapat di gedung itu ketika bom mobil meledak dekat gerbang masuk. Lalu terjadi lebih banyak ledakan dan tembakan dari penyerang yang mengenakan seragam polisi dan militer.
Seorang anggota parlemen, ketua komisi pertahanan Hussein Arab Isse, mengatakan sebelumnya sudah ada peringatan tentang serangan itu dari komisi keamanan dalam negeri dan himbauan pengetatan keamanan. Namun, katanya, laporan itu ternyata “tidak ditanggapi dengan serius.”
Perdana Menteri Abdiweli Sheikh Ahmed mengutuk serangan itu dan mengatakan aksi “pengecut dan tercela” semacam itu bukanlah “bentuk ajaran Islam yang sejati.”
Amerika mengutuk serangan itu dan menyebutnya “pengecut” dan “aksi terorisme yang keji.” Pernyataan Departemen Luar Negeri mengatakan Amerika terus bersama pemerintah Somalia dan mitra-mitra internasional mendukung usaha Somalia menumpas al-Shabab.
Juru bicara polisi Kasim Ahmed Roble mengatakan kepada VOA siaran bahasa Somalia bahwa 10 petugas keamanan dari pasukan Somalia dan AMISOM termasuk yang tewas dalam serangan Sabtu (24/5) terhadap gedung dengan pengamanan ketat itu di Mogadishu. Ia mengatakan 14 personel keamanan dan empat anggota parlemen cedera.
Ahmed Roble mengatakan paling tidak delapan dari penyerang juga tewas. Al-Shabab yang terkait al-Qaida mengaku bertanggung jawab atas serangan yang berlangsung beberapa jam itu.
Saksi-saksi mata mengatakan sejumlah anggota parlemen sedang rapat di gedung itu ketika bom mobil meledak dekat gerbang masuk. Lalu terjadi lebih banyak ledakan dan tembakan dari penyerang yang mengenakan seragam polisi dan militer.
Seorang anggota parlemen, ketua komisi pertahanan Hussein Arab Isse, mengatakan sebelumnya sudah ada peringatan tentang serangan itu dari komisi keamanan dalam negeri dan himbauan pengetatan keamanan. Namun, katanya, laporan itu ternyata “tidak ditanggapi dengan serius.”
Perdana Menteri Abdiweli Sheikh Ahmed mengutuk serangan itu dan mengatakan aksi “pengecut dan tercela” semacam itu bukanlah “bentuk ajaran Islam yang sejati.”
Amerika mengutuk serangan itu dan menyebutnya “pengecut” dan “aksi terorisme yang keji.” Pernyataan Departemen Luar Negeri mengatakan Amerika terus bersama pemerintah Somalia dan mitra-mitra internasional mendukung usaha Somalia menumpas al-Shabab.
