Di seluruh dunia terdapat sekitar 44 juta orang penderita penyakit Alzheimer, tapi kini ada cara pengobatan baru yang mungkin bisa memperlambat perkembangan penyakit itu.
LaVonne Moore didiagnosa sebagai penderita Alzheimer tahun 2014, tapi sampai kini dia masih bisa memainkan piano dengan baik, kemungkinan karena sebuah alat yang disebut pacemaker yang ditanamkan dalam otaknya.
Tom Moore, suami LaVonne, mengatakan, “Pemasangan pacemaker itu dilakukan tahun 2014, dan 3,5 tahun kemudian ia masih tampak baik-baik saja.”
Dokter menempatkan elektroda-elektroda kecil di otak bagian depan untuk merangsang jaringan otak di sekitarnya, seperti alat pacu jantung yang membantu pasien penderita arrhythmia atau detak jantung yang tidak teratur.
Dr. Douglas Scharre, dari Lembaga Neurologi pada Universitas Ohio mengatakan, “Tujuannya adalah membantu jaringan-jaringan otak yang mengatur tingkah-laku kita, mengatur fokus dan perhatian, memodulasi jaringan otak bagian depan. Cara ini adalah usaha yang baik dilakukan untuk mendorong riset di bidang alzheimer.”
Sedemikian jauh hanya tiga orang yang telah dipasangi elektroda pada otak mereka, untuk mempelajari prosedur medis ini, dan hasilnya masih dipantau dan terus dipelajari.
Dr. Clare Walton, pejabat kelompok Alzheimer’s Society mengatakan, “Kita harus berhati-hati supaya jangan mendorong terlalu banyak harapan. Adalah menarik bahwa cara pengobatan ini sedang dicobakan pada penderita Alzheimer, tapi kemungkinan besar kita tidak akan melihat adanya perbaikan yang sama pada semua pasien.”
Tapi pasangan suami-istri Moore yakin cara itu telah sangat membantu, kendati lebih banyak studi harus dijalankan. [ii]